Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) membantah isu yang berkembang di media sosial terkait adanya harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) yang masuk ke dalam komplek pabrik perusahaan bubur kertas terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Manajer Komunikasi PT RAPP Budhi Firmansyah menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial mengenai keberadaan harimau Sumatra yang kedapatan berkeliaran di dalam komplek PT RAPP dan di lingkungan Komplek perumahan PT RAPP dan lokasi karyawan sedang bekerja, adalah tidak benar.
"Tim BBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) Riau, Security, dan tim dari environment department RAPP telah melakukan penelusuran dan penyisiran di area yang disebutkan dalam pesan berantai tersebut. Namun tidak ditemukan tanda-tanda seperti jejak kaki dan tidak ada saksi yang melihat langsung seperti isu yang beredar sebelumnya," jelas Budhi di Pekanbaru, Kamis (19/12/2019).
Dia mengungkapkan, informasi itu muncul setelah ditemukannya bekas tapak kaki harimau yang melintasi jalan menuju areal instalasi water intake RAPP oleh petugas patroli secutity yang berjarak sekitar 6 kilometer dari komplek perumahan dan perkantoran perusahaan pada Minggu (15/12).
Menurutnya, penemuan jejak tapak kaki tersebut telah dilaporkan kepada BBKSDA Riau. Tim BBKSDA langsung turun ke lapangan memeriksa bekas tapak kaki yang ditemukan tersebut dan membenarkan bahwa tapak kaki tersebut merupakan tapak kaki harimau.
"Lalu tim BBKSDA bersama tim environment dan security perusahaan melakukan penyisiran dan pengamatan menggunakan drone hingga radius beberapa kilometer dari lokasi di sekitar penemuan bekas tapak kaki tersebut. Namun tidak dapat menemukan keberadaan harimau tersebut," terang Budhi.
Dia menambahkan, untuk berjaga dari hal yang tidak diinginkan, perusahaan telah memasang beberapa titik camera trap yang mampu memotret pergerakan hewan atau binatang yang melintas. Tim security juga meningkatkan patroli keamanan dan menambah personil yang melakukan patroli di sekeliling batas wilayah perusahaan yang berbatasan dengan hutan, kebun dan jalan lingkar Kota Pangkalan Kerinci.
baca juga: Aparat Tindak Tegas Pihak Sweeping Perayaan Natal
Budhi mengatakan walau sampai saat ini dari pemantauan camera trap dan patroli security tidak ditemukan harimau seperti yang diisukan di sosial media, namun manajemen tetap mengimbau karyawan dan pekerja yang bekerja tetap tenang dan waspada.
"Manajemen RAPP juga telah menyiapkan saluran telepon hotline yang dapat dihubungi jika sewaktu-waktu ada informasi terkait sehingga dapat dengan cepat merespons laporan dari karyawan atau keluarga di komplek perumahan. Hingga saat ini perusahaan tetap berkomunikasi dan berkoordinasi dengan BBKSDA Riau," tegas Budhi.(OL-3)
Sepasang anak harimau sumatra dari pasangan indukan harimau Gadis dan Monang ini lahir pada 26 Januari 2025 di Sanctuary Harimau Sumatra Barumun, Padang Lawas, Sumatra Utara.
HARIMAU Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) dipastikan sedang berkeliaran di PT Wilmar persisnya kawasan Pabrik Goni Km 110 Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Riau.
SEORANG pekerja perkebunan di Pelalawan, Riau, tewas diterkam seekor harimau sumatra, Kamis, (13/3). Kejadian itu menambah daftar panjang konflik manusia dengan Harimau Sumatra.
Konflik satwa Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) dengan manusia di Kabupaten Pelalalawan, Riau, menyebabkan seorang pekerja kehutanan tewas diterkam.
INVESTIGASI Polsek Rokan IV Koto, Koramil Rokan IV Koto, dan Yayasan Arsari, menghasilkan terungkapnya enam orang tersangka kasus kematian harimau sumatra akibat jerat di Riau.
Satwa mencakup semua jenis hewan, mulai dari yang berukuran kecil seperti serangga, hingga hewan besar seperti gajah dan paus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved