Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Petani masih Berharap Air segera Datang

(AD/RF/UL/WJ/FB/YH/YK/N-2)
03/12/2019 05:40
Petani masih Berharap Air segera Datang
Petani memeriksa selang pompa air di lahan sawah tadah hujan di Kampung Cideuras, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/10/2019).( ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww.)

MUSIM tanam di banyak daerah mundur. Sejumlah kepala dinas pertanian berharap kondisi itu tidak akan memengaruhi ketahanan pangan.

"Perkiraan kami semula, musim tanam bisa dilakukan mulai November. Namun, kami harus realistis, karena hujan belum merata, sehingga musim tanam kemungkinan akan mundur hingga pertengahan Desember, bahkan awal Januari 2020," ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Abu Mansur, kemarin.

Namun, dari pantauan harga di pasar-pasar tradisional, kemunduran itu belum memengaruhi keta-hanan pangan. "Indika-sinya, harga beras di pasar tradisional masih normal, tidak ada lonjakan yang drastis. Ini pertanda bahwa stok beras di pasar dan di petani masih mencukupi."

Sebaliknya di Bangka Belitung, Kepala Dinas Pertanian Juaidi sudah menyerah. Pasalnya, dari kebutuhan beras mencapai 135 ribu ton per tahun, petani di wilayah ini hanya mampu memproduksi 23% dari kebutuhan. Sisanya harus dipasok dari provinsi lain.

"Sawah di daerah kami kebanyakan tadah hujan. Musim tanam ini yang seharusnya Oktober-September, harus mundur ke Desember," tambah Juaidi.

Di Kabupaten Cirebon, dari target tanam seluas 1.600 hektare pada akhir November, realisasi lahan ditanami baru mencapai 300 hektare. Penyebabnya ketersediaan air belum memadai.

Kepala Dinas Pertanian Ali Efendi mengakui pasokan air dari Bendung Rentang di Kabupaten Majalengka belum banyak. Kondisi itu terjadi karena Waduk Jatigede, di Kabupaten Sumedang, yang menjadi hulu bendung itu masih mengalami kekeringan.

Kesulitan yang sama juga dialami para petani yang bergantung pada Dam Colo Timur. "Waduk Gajah Mungkur yang menjadi sumber air untuk Dam Colo masih minim air," kata Koordinator Paguyuban Petani Pengguna Air Dam Colo Timur. Sarjanto Jigong.

Supaya tidak mengganggu ketahanan pangan, Dinas Pertanian Sukoharjo meminta petani tetap mempertahankan tanaman palawija, terutama di sawah tadah hujan.

Di Indonesia bagian timur, hujan juga belum datang. "Ini jadi pelajaran. Ke depan, untuk menjaga keta-hanan pangan, kami sudah memprogramkan membangun tiga bendungan," ungkap Kepala Dinas PUPR Flores Timur, NTT, Dominikus Demong. (AD/RF/UL/WJ/FB/YH/YK/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya