Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PEMERINTAH Kabupaten Lamongan, Jatim, menyatakan kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lamongan cukup moncer di 2019. Pada semester pertama tahun ini, inflasi bisa ditekan hingga mencapai 1 persen. Ketua TPID Lamongan sekaligus Bupati Lamongan, Fadeli mengatakan penyebabnya adalah cukup terkendalinya harga-harga di Lamongan.Terlebih Lamongan sukses menggenjot produksi sejumlah komoditi, seperti padi jagung dan peternakan.
Fadeli menyebutkan sejumlah langkah seperti melakukan operasi pasar untuk menekan inflasi. Hal itu dilakukan saat melihat ada indikasi kenaikan harga komoditi secara berkesinambungan.
"Selain itu pengembangan perekonomian berbasis desa dan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan kelancaran distribusi juga dilakukan. Dan hal ini menjadi kunci suksesnya," terangnya.
Dia menambahkan produksi padi 2018 mencapai 1.094.124 ton dan di semester pertama 2019 sudah 690.607 ton. Sementara produksi perikanan yang mencapai 134.986 ton pada 2018, di semester pertama 2019 tercatat 76.829 ton. Kemudian populasi sapi pada 2018 ada 109.758 ekor, kambing 105.005 ekor dan ayam sebanyak 61.751.312 ekor.
"Pengendalian inflasi berperan penting bagi perekonomian Lamongan. Karena itu bidang ini menjadi salah satu prioritas utam kami. Sehingga inflasi di tahun 2018 sebesar 2,48 persen, turun menjadi 1 persen pada semester pertama 2019," ungkapnya saat High Level Meeting TPID Kabupaten Lamongandi Ruang Rapat Gajahmada Pemkab Lamongan, Kamis (28/11/2019).
baca juga: Klaten Komitmen Cegah Stunting
Hal yang sama diungkapkan Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Jawa Timur Hermanta. Selama ini, terang dia, inflasi Kabupaten Lamongan selalu di bawah Propinsi Jawa Timur, dan inflasi Jawa Timur selalu di bawah inflasi nasional.
"Untuk mencapai target inflasi Jawa Timur Tahun 2019-2021 yang diturunkan, butuh dukungan dari pemerintah kabupaten termasuk Kabupaten Lamongan untuk mewujudkannya," ungkap Hermanta.()L-3)
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Hingga semester I 2025, pemerintah terus menjalankan peran counter cyclical untuk meredam tekanan ekonomi, serta tetap mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved