SEDIKITNYA 19 pelajar tertimpa reruntuhan bangunan, setelah SMKN 1 Miri, Kecamatan Miri, Sragen, Jawa Tengah (Jateng), diterjang puting beliung dan hujan deras, Rabu (20/11) petang.
Kepala SMKN 1 Miri, Sarno menjelaskan, pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak atas musibah itu, selain membantu evakuasi dan membawa belasan siswa yang lhma ke runah sakit.
Para siswa ada sekitar 17 siswa patah tulang dilarikan ke RS Karima Utama Solo. "Ini masih dalam penanganan pihak rumah sakit," kata Sarno.
Sementara itu, menurut Kepala BPBD Sragen, Sugeng Supriyono, sebelum hujan dan angin puting beliung muncul, memang mendung tebal menggelayut di atas udara kawasan Gemolong dan Miri.
"Musibah angin puting beliung yang berlangsung saat hujan deras itu, tidak memberi kesempatan para siswa untuk menyelamatkan diri.Karena tiba tiba bangunan aula dan ruang praktikum tempat mereka berteduh, langsung roboh kena terpaan angin puting beliung," ungkapnya.
Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan melalui Kasubag Humas AKP Agus Jumadi mengatakan, data yang diterima di Polres, bangunan yang ambruk adalah gedung aula SMKN 1 Miri berukuran 12 x 24 meter itu ambruk total.
Yang menjadi korban tertimpa reruntuhan adalah puluhan siswa kelas XI dan XII yang sedang berteduh di aula itu karena hujan deras. Mereka berteduh karena lokasi praktik pengelasan di dekat lapangan tenis bagian belakang, diguyur hujan deras.
Rata-rata korban mengalami luka di bagian kepala dan tangan akibat tertimpa bangunan. Mereka hanya bisa menjerit histeris, hingga suasana menjadi mencekam, di tengah hujan deras dan angin kencang.
"Laporan sementara ada 19 siswa yang sedang praktik pengelasan di ruangan hall yang tertimpa reruntuhan. Saat ini mereka dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Gemolong dan Solo," papar dia. (OL-11)