Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SEBANYAK 351 bangkai babi dievakuasi dari Sungai Baderah dan Danau Siombak, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut) untuk dikubur massal.
Hal itu dilakukan melalui operasi tim petugas gabungan yang terdiri dari Pemkot Medan, BPBD, polisi, TNI dan masyarakat dengan membuat lima lubang besar di tepi sungai dan danau menggunakan alat berat.
''Total bangkai babi yang kami kuburkan sebanyak 351 ekor,'' kata Camat Medan Marelan, Muhammad Yunus, kepada wartawan di lokasi
kejadian, tadi siang.
Saat ini tim gabungan masih terus menyisir bangkai babi dari arah Sungai Bedera.
Untuk diketahui, ratusan bangkai babi mengambang di Sungai Bedera dan Danau Siombak, Medan Marelan, sejak lebih dari sepekan lalu. Bangkai serupa juga ditemukan di sungai-sungai lain.
Pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut menduga kuat bangkai-bangkai babi itu terjangkit virus hog cholera yang kemudian sengaja dibuang warga di hulu sungai Badera.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut M Azhar Harahap, mengatakan, babi yang mati akibat hog cholera ditemukan di 11
kabupaten/kota di Sumut, yakni: Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan,Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir. Babi yang terdata mati akibat hog cholera di Sumut sudah mencapai 5.800 ekor. Jika penyakit ini menyebar lebih luas, virus itu pun berpotensi menginfeksi 1,2 juta ekor babi yang ada di Sumut.
''Penguburan bangkai babi ini masih akan dilanjutkan tiap hari. Tim gabungan akan bersiaga di sana tiap hari, hingga sungai dan danau itu
dipastikan bersih dari bangkai. Sementara, tim lain terus memantau dan mengimbau warga di hulu untuk tak membuang bangkai babi ke sungai,'' tegasnya. (OL-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved