Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PEKERJA subkontraktor kebun hutan tanaman industri (HTI) PT Riau Indo Agropalma (RIA), Wahyu Kurniadi, 19, tewas diterkam harimau sumatra (panthera tigris sumatrae) di Petak 0213 sekunder 41a PT RIA, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Kematian pekerja perusahaan HTI ini menambah daftar panjang korban diterkam harimau di wilayah Pelangiran. Sebelumnya pada 2018, masyarakat sekitar dihebohkan dengan dua korban tewas akibat konflik harimau Bonita di sekitar kawasan yang berdekatan dengan lanskap Suaka Margasatwa Kerumutan tersebut.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, Sabtu (26/10), membenarkan peristiwa konflik harimau dengan manusia tersebut. Korban diketahui diserang harimau saat sedang bekerja di konsesi kebun PT RIA.
"Sudah terkonfirmasi dan kami sudah mengirimkan tim ke lokasi. Kemungkinan opsi untuk evakuasi harimau tidak dilakukan karena wilayah lanskap Kerumutan itu memang merupakan salah satu kantong habitat harimau Sumatra di Riau," jelas Suharyono di Pekanbaru, Sabtu.
Adapun kronologi kejadian bermula sekitar pukul 14.30 WIB, Kamis (24/10), ketika korban bersama empat rekannya yaitu Dedi Surya, Lukman, Andi, dan Indra pergi bekerja untuk melakukan perawatan tanaman akasia di lahan konsesi milik PT RIA di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran.
Baca juga: Tanggap Darurat Karhutla Sumsel Diperpanjang Hingga 10 November
Selanjutnya sekitar pukul 15.00 WIB, ketika korban dan rekan-rekannya sedang bekerja, tiba-tiba korban diserang oleh harimau sumatra dari arah belakang.
"Korban berteriak meminta pertolongan, mendengar teriakan korban, rekan-rekan korban langsung berlari ke arah korban untuk memberikan
pertolongan dan berupaya untuk mengusir harimau sumatra yang menyerang korban," jelas Suharyono.
Kemudian, lanjutnya, setelah harimau sumatra tersebut berhasil diusir, rekan-rekan korban langsung memberikan pertolongan. Korban diketahui mengalami luka serius di bagian tengkuk belakang akibat diterkam oleh harimau sumatra.
Selanjutnya korban dibawa ke kamp oleh rekan-rekan korban. Sesampainya di camp, korban diduga sudah meninggal dunia. Sekitar pukul 21.00 WIB, jenazah korban korban dilakukan pemeriksaan medis oleh UPT Puskesmas Pelangiran.
Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke Tembilahan, Indragiri Hilir dan rencananya diantarkan pulang ke rumah keluarganya di Dusun Suka Mulya 2, Desa Tenggulun, Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, atas permintaan keluarga korban.
"Karena korban bukan warga setempat, kami akan meminta keterangan dari perusahaan terkait apakah lokasinya masih berdekatan dengan lokasi kejadian sebelumnya. Sebab lanskap Kerumutan memang merupakan kantong harimau Sumatra di Riau. Setelah itu akan dilakukan analisa-analisa lebih lanjut untuk tindakan," jelas Suharyono. (OL-1)
Sepasang anak harimau sumatra dari pasangan indukan harimau Gadis dan Monang ini lahir pada 26 Januari 2025 di Sanctuary Harimau Sumatra Barumun, Padang Lawas, Sumatra Utara.
HARIMAU Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) dipastikan sedang berkeliaran di PT Wilmar persisnya kawasan Pabrik Goni Km 110 Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Riau.
SEORANG pekerja perkebunan di Pelalawan, Riau, tewas diterkam seekor harimau sumatra, Kamis, (13/3). Kejadian itu menambah daftar panjang konflik manusia dengan Harimau Sumatra.
Konflik satwa Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) dengan manusia di Kabupaten Pelalalawan, Riau, menyebabkan seorang pekerja kehutanan tewas diterkam.
INVESTIGASI Polsek Rokan IV Koto, Koramil Rokan IV Koto, dan Yayasan Arsari, menghasilkan terungkapnya enam orang tersangka kasus kematian harimau sumatra akibat jerat di Riau.
Satwa mencakup semua jenis hewan, mulai dari yang berukuran kecil seperti serangga, hingga hewan besar seperti gajah dan paus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved