Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
KEBERADAAN Komunitas Difabel Kartika Mutiara asuhan Komando Rayon Militer (Koramil) 0818/07 Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, diharapkan dapat menjawab semua persoalan bagi masyarakat penyandang disabilitas.
Demikian penuturan Serda Tri Djoko Purwanto ketika berbincang dengan Media Indonesia, Selasa (22/10). Prajurit TNI AD yang bertugas sebagai bintara pembina desa (Babinsa) itu merupakan pembina sekaligus inisiator komunitas tersebut.
Menurut dia, sejak dibentuk pada 27 Januari 2017, komunitas yang berada di Markas Koramil 0818/07 telah menampung sedikitnya 60 penyandang disabilitas. Seluruhnya merupakan warga prasejahtera yang berdomisili di 12 desa di Kecamatan Pakisaji.
Dalam prosesnya, sambung dia, masyarakat berkebutuhan khusus itu diajak untuk melakukan pelbagai kegiatan belajar seperti berhitung, membaca, menulis, menggambar, bernyanyi, mengaji, serta keterampilan lainnya.
"Kami di sini ingin anak-anak dengan kebutuhan khusus itu bisa bahagia, ceria. Kita menampung mereka karena prihatin. Kenapa? Karena mereka selalu dikurung oleh orangtuanya," kata Tri.
Baca juga : Disabilitas Dapat Berperan dalam Penanggulangan Bencana
Di Kecamatan Pakisaji, sambung dia, tercatat ada sebanyak 179 penyandang disabilitas dengan usia 5-35 tahun. Data itu diperoleh dari laporan masyarakat yang dihimpun oleh koordinator komunitas di masing-masing desa.
Tri yang kesehariannya mendidik para siswa tersebut memperkirakan masih banyak penyandang disabilitas di Pakisaji yang belum terdata. Ia menduga pihak keluarga enggan terbuka karena malu dan akhirnya memilih untuk tetap mengurung anaknya di rumah.
"Kasihan mereka tidak sekolah dan selalu dikurung. Kami memberikan pendidikan secara gratis dan seharusnya orangtua tidak perlu malu dengan keadaan seperti ini," katanya.
Senada dikemukakan Aiptu Suwantoro, bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas) Polsek Pakisaji. Seperti halnya Tri, Suwantoro pun aktif memberikan pembekalan kepada siswa penyandang disabilitas.
Ia mengaku tidak memiliki keahlian khusus untuk memberikan bekal pendidikan kepada seluruh penyandang disabilitas di Komunitas Difabel Kartika Mutiara.
Baca juga : Maksimalkan Peran Difabel, Pemkab Sikka Dukung Pembentukan ULD
"Namun kami tetap semangat dan akhirnya belajar autodidak. Misalnya, jika anak-anak senang berhitung, ya kita tawarkan pelajaran berhitung. Begitupula jika mereka ingin bernyanyi, tentu keinginan itu kami penuhi," kata dia.
Komandan Koramil 0818/07 Pakisaji Kapten Czi Widagdo, menambahkan komunitas tersebut awalnya sempat kekurangan tenaga pengajar. Hal itu lantaran komunitas tidak punya anggaran untuk membayar jasa guru.
"Oleh karena itu kita menyiasatinya dengan meminta orangtua masing-masing ikut membantu babinsa dan bhabinkamtibmas. Saat ini ada sekitar 9 orangtua yang bersedia mengajar siswa penyandang disabilitas," pungkasnya. (OL-7)
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Penyandang disabilitas mendapat perhatian khusus dengan disediakannya ruang dan fasilitas pendukung, termasuk lowongan pekerjaan inklusif.
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
UMKM menerima manfaat dari sisi mengenalkan produk, pemasaran, dan promosi.
PECINTA kuliner Nusantara dan wisatawan bisa menyerbu sejumlah pasar tradisional untuk menikmati jajanan legendaris di Kota Malang, Jawa Timur.
Sebanyak 55 personel Dishub bersiaga bersama petugas gabungan TNI dan Polri.
Menurut Nasir, kenaikan harga cepat berubah selama Ramadan ini. "Kenaikan harga terjadi dalam sebulan ini,” kata Nasir.
Pengurus PHRI Kota Malang mengambil sikap segera menemui DPRD dan Pemkot Malang guna mendapatkan solusi.
Menurut Purnawan yang juga aktivis Walhi Jatim, banjir di Suhat Malang karena tidak adanya saluran drainase yang mengalir ke kawasan Kedawung dan Tulusrejo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved