Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Penikam Wiranto Pernah Dipenjara karena Kawin Lari

Yoseph Pencawan
10/10/2019 18:56
Penikam Wiranto Pernah Dipenjara karena Kawin Lari
Polisi memeriksa rumah keluarga pelaku penyerangan Menkopolhukam Wiranto, Syahrial Alamsyah, di Kota Medan, Sumatra Utara, Kamis (10/10).(Antara)

SYAHRIAL Alamsyah yang menusuk Menko Polhukam Wiranto ternyata pernah berperilaku buruk setelah ditinggalkan istri pertamanya.

Dian Susanto, 48, teman semasa kecil Syahrial, menuturkan Syahrial menamatkan pendidikan menengah atas pada 1987 di SMA Negeri 3 Medan. Sebelumnya, ia bersekolah di SMP Negeri 9.

Setelah tamat SMA ia berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Sumatra Utara (USU) melalui jalur SPMBN (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Nusantara). Syahrial yang dipanggil Pal itu kemudian mampu meraih gelar kesarjanaan pada 1995.

Selain teman lama, Dian juga adalah alumni SMP Negeri 9 dan alumni SMA Negeri 3. Pria yang tinggal persis di depan rumah Syahrial dulu itu juga mengungkapkan, Syahrial pernah pernah mendekam di balik jeruji besi.

Baca juga: Wapres: Ini Penikaman Pertama Terhadap Pejabat Negara

Itu terjadi pada pernikahan keduanya. Pihak keluarga istri keduanya ternyata tidak menyetujui anak mereka menikah dengan Syahrial. Syahrial pun kawin lari hingga pihak keluarga melaporkan Syahrial ke polisi dan ia mendekam di sel Mapolrestabes Medan sekitar dua bulan.

"Kasus ditutup setelah pihak keluarga perempuam mencabut laporannya. Tidak sampai ke pengadilan," kata Dian, Kamis (10/10) sore.

Persoalan tersebut terjadi sekitar 15 tahun lalu. Seingat Dian, setelah keluar penjara Syahrial sehari-hari bersikap biasa saja. Kembali melanjutkan usahanya membuka tempat arena Playstation.

Syahrial juga pernah berperilaku gemar mabuk-mabukan. Itu berlangsung setelah Syahrial ditinggalkan istri pertamanya. Usia pernikahan mereka tak lebih tiga bulan.

Dian yakin ketika itu Dian mengalami depresi karena ditinggal sang istri sehingga memilih mabuk-mabukan.

Pada 1995 Syahrial juga pernah menekuni pekerjaan sebagai sopir angkot. Namun pekerjaan itu dihentikannya sekitar lima tahun kemudian. Setelah itu ia membuka usaha Playstation sampai sekitar 2008 dan kemudian menjalankan usaha dan pekerjaan lain secara serabutan. (X-15)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya