Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mulai mewaspadai potensi pergerakan tanah dan tanah longsor. Peningkatan kewaspadaan itu menyusul terjadinya tanah longsor di Kampung Cirawa RT 01/11, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, Selasa (8/10) malam, hingga mengakibatkan dua orang yang merupakan pasangan suami-istri tewas tertimbun material.
"Hampir lima bulan terakhir terjadi kemarau panjang. Kondisi ini memicu retakan-retakan tanah. Saat diguyur hujan, kondisi tanah jadi gembur dan labil. Ini bisa memicu terjadinya pergeseran tanah dan longsor. Kita waspadai kondisi tersebut," jelas Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno kepada Media Indonesia, Rabu (9/10).
Tanah longsor di Kampung Cirawa mengakibatkan pasangan suami-istri yang merupakan pengantin baru, Muhammad Hendrik, 21, dan Siti Masrufah, 20, tewas setelah tertimbun tanah longsor dari tebing. Selain rumah pasutri itu, terdapat juga dua bangunan rumah yang terdampak tanah longsor yang dihuni 9 jiwa.
Jasad Hendrik dan Siti berhasil ditemukan sekitar pukul 21.14 WIB. Keduanya dievakuasi ke Puskesmas Cibeber. Pada Rabu (9/10), kedua jenazah dimakamkan berdampingan.
"Sebetulnya sejak beberapa pekan terakhir ini hujan sudah mulai turun, tapi tidak merata. Intensitasnya pun skala kecil hingga sedang. Namun pada Selasa sore menjelang malam tadi, hujan memang cukup deras," jelas Sugeng.
Selain tanah longsor, sebut Sugeng, bersamaan hujan deras pada Selasa petang, juga terjadi angin puting beliung di Kecamatan Cilaku. Dilaporkan sebanyak tiga rumah rusak terdampak terjangan angin.
"Kami masih melakukan assesmen di lapangan. Untuk beberapa kejadian bencana yang dipicu hujan deras, hari ini kami mengirimkan bantuan logistik bagi warga yang terdampak di Cibeber dan Cilaku," sebut Sugeng.
baca juga: Musim Kemarau, 5000 Hektar Lahan Dan Hutan Babel Terbakar
Meskipun sudah turun hujan, Sugeng belum memastikan saat ini terjadi perubahan cuaca. BPBD masih menunggu penetapan status kebencanaan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
"Status darurat kekeringan juga masih belum kami cabut. Masih berlaku hingga 31 Oktober," jelas Sugeng. (OL-3)
Tidak ada korban jiwa, tapi jalan penghubung antar Kecamatan tertutup materil tanah longsor dan pohon tumbang
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 19.45 WIB, Rabu malam. Kedua korban pada saat kejadian sedang bermain tenda-tendaan bersama dua anak lainnya.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
Dua orang pekerja bangunan tertimbun longsor saat sedang menggali fondasi rumah di kawasan Padasuka, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (18/7) malam.
Dinas PUPR Depok bersama warga telah melakukan upaya penanganan darurat sementara di beberapa titik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved