Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sungai Batanghari bakal Didaftarkan ke UNESCO

Yose Hendra
08/10/2019 17:47
Sungai Batanghari bakal Didaftarkan ke UNESCO
Parade peserta Festival Arung Pamalayu 2019-2020 di Sungai Batanghari, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Senin (23/9).(ANTARA/Muhammad Arif Pribadi )

PEMERINTAH Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat, akan mendaftarkan sungai Batanghari dan peradabannya sebagai Warisan Dunia UNESCO. Festival Pamalayu yang saat ini tengah dihelat turut didaftarkan.

Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, berharap UNESCO dapat mencatat Festival Pamalayu dan Sungai Batanghari sebagai salah satu warisan dunia yang harus dilindungi dan diberdayakan oleh masyarakat dunia.

"Saya akan bawa Festival Pamalayu dan Sungai Batanghari ke UNESCO," kata  Sutan Riska, Selasa (8/10).

Sutan Riska Tuanku Kerajaan menegaskan, pihaknya akan mendaftarkan Festival Pamalayu dan Sungai Batanghari agar dicatat sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Dengan begitu, dunia ikut bertanggung jawab dalam pemberdayaan Batanghari dan juga pelestarian budaya yang berkembang di Kabupaten bekas kerajaan Malayu Kuno, Dharmasraya.

Festival Arung Pamalayu merupakan serangkaian kegiatan yang digelar Pemerintah Kabupaten Dharmasraya sejak 22 Agustus 2019 hingga 7 Januari 2020 mendatang. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mengingatkan kembali peradaban masa lalu dengan banyaknya catatan peninggalan sejarah dan nilai-nilai persatuan dan persahabatan antar dua kerajaan besar yaitu Kerajaan Melayu Dharmasraya dan Kerajaan Singosari. 

Baca juga: Penetapan Ombilin oleh Unesco Kalibrasi Dunia Pariwisata

Dia menjelaskan, Sungai Batanghari akan didaftarkan ke UNESCO sebagai pusat jalur rempah Sumatra yang keberadaannya harus dilindungi sebagai sebuah budaya kemaritiman dunia. Kemudian Festival Pamalayu yang dipusatkan di Kabupaten Dharmasraya juga akan didaftarkan ke badan PBB sebagai warisan kepurbakalaan masa silam dari Kerajaan Malayu Kuno yang sangat kesohor dan berjaya di abad ke 8-12 Masehi.

Dia berharap, dengan diakuinya dua warisan Dharmasraya oleh badan dunia PBB bisa menambah upaya mengembangkan Kabupaten Dharmasrsya sebagai salah satu destinasi wisata dunia di Sumatra, khususnya Sumatra Barat. 

Hal ini menjadi sebuah upaya besar dan cerdas yang dilakukan bupati termuda dalam membawa Dharmasraya ke tingkat dunia. (A-4)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya