Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PEMERINTAH Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat, akan mendaftarkan sungai Batanghari dan peradabannya sebagai Warisan Dunia UNESCO. Festival Pamalayu yang saat ini tengah dihelat turut didaftarkan.
Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, berharap UNESCO dapat mencatat Festival Pamalayu dan Sungai Batanghari sebagai salah satu warisan dunia yang harus dilindungi dan diberdayakan oleh masyarakat dunia.
"Saya akan bawa Festival Pamalayu dan Sungai Batanghari ke UNESCO," kata Sutan Riska, Selasa (8/10).
Sutan Riska Tuanku Kerajaan menegaskan, pihaknya akan mendaftarkan Festival Pamalayu dan Sungai Batanghari agar dicatat sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Dengan begitu, dunia ikut bertanggung jawab dalam pemberdayaan Batanghari dan juga pelestarian budaya yang berkembang di Kabupaten bekas kerajaan Malayu Kuno, Dharmasraya.
Festival Arung Pamalayu merupakan serangkaian kegiatan yang digelar Pemerintah Kabupaten Dharmasraya sejak 22 Agustus 2019 hingga 7 Januari 2020 mendatang. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mengingatkan kembali peradaban masa lalu dengan banyaknya catatan peninggalan sejarah dan nilai-nilai persatuan dan persahabatan antar dua kerajaan besar yaitu Kerajaan Melayu Dharmasraya dan Kerajaan Singosari.
Baca juga: Penetapan Ombilin oleh Unesco Kalibrasi Dunia Pariwisata
Dia menjelaskan, Sungai Batanghari akan didaftarkan ke UNESCO sebagai pusat jalur rempah Sumatra yang keberadaannya harus dilindungi sebagai sebuah budaya kemaritiman dunia. Kemudian Festival Pamalayu yang dipusatkan di Kabupaten Dharmasraya juga akan didaftarkan ke badan PBB sebagai warisan kepurbakalaan masa silam dari Kerajaan Malayu Kuno yang sangat kesohor dan berjaya di abad ke 8-12 Masehi.
Dia berharap, dengan diakuinya dua warisan Dharmasraya oleh badan dunia PBB bisa menambah upaya mengembangkan Kabupaten Dharmasrsya sebagai salah satu destinasi wisata dunia di Sumatra, khususnya Sumatra Barat.
Hal ini menjadi sebuah upaya besar dan cerdas yang dilakukan bupati termuda dalam membawa Dharmasraya ke tingkat dunia. (A-4)
Revalidasi Toba Caldera Unesco Global Geopark akan berlangsung pada 21–25 Juli 2025 dengan agenda kunjungan dua asesor dari Portugal dan Korea Selatan ke sejumlah geosite.
DESAINER dan pelestari warisan budaya Indonesia, Era Soekamto telah menerima penghargaan dari UNESCO atas komitmennya yang berkelanjutan dalam melestarikan budaya
PENGAJAR Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Andri Purnomo menyatakan Situs Purbakala Patiayam berpotensi menjadi warisan dunia atau world heritage Unesco.
Rob memberikan dukungan penuh kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, untuk mengkaji ulang izin permohonan persetujuan lingkungan baru.
STATUS keanggotaan Geopark Kaldera Toba sebagai anggota Unesco terancam dicabut. Hal ini terjadi setelah dua tahun masa pembenahan yang diberikan Unesco dianggap tidak maksimal.
PROSES pengajuan seni ukir Jepara sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Unesco diharapkan mendapat dukungan nyata dari berbagai pihak, termasuk masyarakat.
Satu unit kapal kayu yang digunakan kawanan pemburu objek diduga cagar budaya (ODCB) di alur Sungai Batanghari, dibakar puluhan warga Desa Gedong Karya.
Puluhan wisatawan domestik yang tengah berlibur bersama keluarga di sekitar Jembatan Gentala Arasy, Ancol, Kota Jambi, dihibur oleh kehadiran puluhan perahu hias di Sungai Batanghari.
RATUSAN warga Tembesi, Batanghari, melempari kapal tugboat (kapal tunda) penarik tongkang batu bara yang melintasi kolong Jembatan Tembesi dengan bom molotov
Hampir sebulan wilayah Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, dilanda banjir akibat luapan sungai Batanghari. Tak hanya rumah warga, sejumlah fasilitas sekolah terpaksa masih diliburkan.
Warga Desa Sungai Duren, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, pada Senin (22/1) malam dihebohkan dengan kemunculan seekor buaya buas.
Tingginya intensitas hujan dan meluapnya air sungai Batanghari, Jambi, berimbas kepada warga yang tinggal di wilayah bantaran sungai. Banjir terus meluas hingga tiga kabupaten.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved