Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PEMERINTAH melalui Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan tidak ada tindakan deforestasi dalam pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit di provinsi Papua, karena prosedurnya sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Hal ini menjawab tudingan praktik deforestasi yang dihembuskan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) asal Amerika Serikat, Mighty Earth, kepada Korindo Group.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Kasdi Subagyono menuturkan, Indonesia saat ini sudah mewajibkan seluruh perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di Indonesia untuk mengantongi sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) atau kebijakan tata kelola sawit berkelanjutan.
hal itu bertujuan untuk memenuhi komitmen Indonesia untuk mengurangi gas rumah kaca serta memberi perhatian terhadap masalah lingkungan.
"Dengan ISPO, artinya kita sangat peduli terhadap kelestarian lingkungan. Tidak boleh sembarangan dalam mengelola sawit, membabat hutan seenaknya. Ada aturannya, banyak syaratnya," kata Kasdi saat dihubungi, Selasa.
Baca juga : Warga Boven Digoel Kecam Manuver LSM Asing
Sebelumnya, Mighty Earth menuding bahwa berdasarkan investigasinya selama dua tahun, telah terjadi deforestasi yang diduga dilakukan oleh Korindo. Selain itu, Korindo pun dituding melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam proses pembukaan lahan.
Lebih lanjut, Kasdi menegaskan bahwa rongrongan LSM asing terhadap industri agribisnis di Tanah Air merupakan hal yang tidak jarang terjadi.
Pihaknya akan terus berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan industri agribisnis, khususnya kelapa sawit Nasional, yang faktanya merupakan penyumbang devisa tertinggi bagi Indonesia, yakni lebih dari Rp300 triliun/tahun.
"Pemerintah akan selalu berupaya memfasilitasi pengembangan industri sawit, yang masih menjadi komoditas penyumbang devisa ekspor nonmigas terbesar itu," ungkapnya.
Pada kesempatan yang berbeda, Anggota DPR RI Komisi II Firman Soebagyo menuturkan, di tengah proses pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perkelapasawitan, Parlemen bahkan pernah mengundang LSM asing ysng terus menggulirkan kampanye hitam untuk berdialog lebih lanjut seputar industri kelapa sawit di Indonesia.
"Mereka tidak pernah muncul, tapi terus menggulirkan kampanye hitam," tutupnya. (Ant/OL-7)
Dalam upaya mendorong industri sawit berdaya saing dan ramah lingkungan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) kembali menyelenggarakan Pertemuan Teknis Kelapa Sawit (PTKS) ke-9.
Kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk terus mempromosikan peluang untuk pengembangan usaha perkebunan khususnya sawit.
KOMISI VI DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke salah satu sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga Mei 2025 mencapai US$111,98 miliar, naik 6,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Astra Agro Lestari mendorong peran pemuda dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kawasan perkebunan kelapa sawit.
Turunnya harga tersebut dapat memengaruhi semangat petani dan pekerja. Apalagi hal itu bisa berdampak beruk roda berekonomian warga sekitar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved