Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
WEDANGAN Kebangsaan yang digelar Perhimpunan Masyarakat Nusantara di pendopo rumah dinas walikota Surakarta, Loji Gandrung pada Rabu malam (11/9) merupakan upaya untuk menyatukan persaudaraan. Gelaran wedangan ini bertujuan merekatkan komunikasi dan persaudaraan antarsuku nusantara yang tinggal di Kota Surakarta. Sekaligus untuk membuktikan bahwa tinggal di kota yang tidak pernah tidur itu sangat nyaman dan harmoni.
Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo sangat mendukung pertemuan komunitas suku nusantara, karena sangat baik untuk jalinan persaudaraan sesama bangsa, tanpa membedakan suku, ras dan agama.
"Ini pertemuan sangat bagus, karena menguatkan kerukunan dan memupuk persaudaraan antarsuku yang tinggal di kota Solo," papar Rudy.
Dalam gelaran ini, para pemuka suku memberikan testimoni tentang betapa nyamannya Kota Solo untuk tinggal dan berkegiatan.
"Solo sungguh merupakan kota yang sangat pluralis, sangat sehat untuk hidup bersaudara dan bergandengan, penuh dengan semangat solidaritas kebangsaan," tukas Ricko, warga asal Papua.
Kapolresta Surakarta AKBP Andy Rifai yang ikut hadir berharap bahwa nafas kebhinnekaan ini bisa terus dipupuk, dan dihadirkan secara berkelanjutan, agar kedamaian dan persatuan bisa terus terjaga secara lestari.
Ketua Perhimpunan Masyarakat Nusantara D Liestianto menginginkan ramah tamah antar suku nusantara bisa dilaksanakan secara periodik, tiap tiga bulan atau enam bulan sekali.
"Kami menginginkan pertemuan semacam ini bisa diwujudkan tiap tiga bulan atau 6 bulan sekali," pintanya.
baca juga: Generasi Muda Aceh Kehilangan Sosok BJ Habibie
Muspida yang ikut hadir dalam ramah tamah antar suku nusantara ini antara lain Danrem Kol Inf Rafael dan Dandim Surakarta Letkol Ali Ahwan. Dalam wedangan itu juga diadakan doa bersama untuk tokoh nasional dan bapak teknologi Indonesia, BJ Habibie yang wafat pada Rabu (11/9). (OL-3)
"Misi Laskar AMAN jauh lebih besar dari sebatas memperjuangkan Anies Baswedan menjadi presiden. Kami melihat ada upaya untuk memecah-belah bangsa ini untuk mengambil keuntungan," tandasnya.
Sekarang dengan adanya media sosial, penanaman wawasan kebangsaan harus disertai contoh di kehidupan sehari-hari.
Dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mahfud mengungkapkan sempat membahas sedikit perihal ekonomi saat ini, menurutnya kondisi ekonomi saat ini tidak terlalu buruk.
Safari ke berbagai tokoh bangsa tersebut, menurut dia, untuk mendengarkan berbagai pendapat yang bisa menjadi solusi atas permasalahan yang masih dihadapi Papua.
Menurut Komaruddin, tiga hal tersebut saling berantai dan melengkapi. Sehingga apabila salah satu poinnya rumpang, maka akan mengacaukan yang lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved