Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi kebutuhan energi listrik untuk ibu kota baru Republik Indonesia di Kalimantan Timur mencapai 2,5 giga volt.
"Dari prediksi kita itu sekitar 2,5 giga (volt) kebutuhan untuk energi listriknya," kata Kepala Badan Litbang Kementerian ESDM Dadan Kusdiana kepada Media Indonesia usai meresmikan bantuan sumur bor air tanah di Karawang, Rabu (4/9).
Prediksi kebutuhan itu muncul, berdasarkan berbagai aspek kebutuhan. Menurut Dadan salah satunya adalah pernyataan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) yang menyatakan ada 180 ribu pegawai yang harus pindah ke daerah yang akan menjadi ibu kota baru.
"Misalnya salah satunya dari Menpan yang mengatakan asa 180 ribu pegawai yang harus pindah. Jadi kita hitung, perlu rumah berapa, perlu kantor berapa. Sehingga kebutuhannya ada," katanya.
Lanjut Dadan, untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di wilayah ibu kota baru yang mencapai 2,5 giga volt itu. Pihak Kementeriam ESDM, harus memenuhi dengan energi-energi yang terbarukan.
"Sesuai arahan Pak Menteri adalah dititik berat dengan energi terbarukan," ungkapnya.
Beberapa potensi telah dilihat oleh Kementerian ESDM, salah satunya adalah dengan memanfaatkan energi hijau dengan memanfaatkan potensi sawit.
"Seperti bio energi dan bio massa bisa menjadi potensi," kata Dadan.
baca juga: Polisi Periksa Angkutan Berat Melintasi Cimahi
Kalimantan Selatan memiliki potensi angin yang sangat besar. Sehingga pemanfaatan kincir angin untuk menjadi energi listrik bisa dilakukan.
"Potensi anginnya juga ada. Jadi bukan tidak mungkin bisa kita manfaatkan sebagai sumber energi," pungkasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved