Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PADA hari ketiga, Senin (2/9), Tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian korban hilang akibat tabrakan kapal yang terjadi Sabtu (31/8) di perairan Solor, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pencarian korban tabrakan kapal ini dipimpin langung Kasubsieops SAR Maumere Irsan Anshari Arsyad dengan mengerahkan seluruh pasukan gabungan dari SAR Maaumere berjumlah 5 orang, Pos AL satu orang, Polairud 2 orang, dan para nelayan setempat. Kasubsieops SAR Maumere, Irsan Anshari Arshad saat dikonfirmasi Senin (2/9) mengatakan pencarian hari ketiga ini menggunkan sistem berbanjar dan beriringan di sekitar area lokasi yang mengacu pada peta SAR, dan mengerahkan seluruh kemampuan secara maksimal.
"Sejak pukul 6 pagi tadi kami kembali melanjutkan pencarian hari ketiga. Saat ini kami memakai sistem banjar dan beriringan yang dibagi dalam beberapa tim, untuk mengelilingi area lokasi kejadian. Arean pencarian ini seperti kolam sehingga harus mengelilingi lokasi dengan cara berbanjar. Apalagi saat ini lautnya cukup teduh sehingga dapat melihat dengan mudah permukaan hingga bawah laut," kata Irsan.
Dalam pencarian ini, dikerahkan pula satu unit RIB dari SAR Maumere, 2 set peralatan selam, satu set palsar air, 10 unit kapal nelayan, dan peralatan komunikasi seperti HP Rugear, HP Hytera dan handphone. Sebelumnya, dilaporkan korban hilang yang masih dicari ini bernama Sulaiman, pemilik kapal nelayan lampara yang saat itu ditabrak Kapal Penumpang Cepat Fantasi Ekspress di Perairan Selat Solor, Kabupaten Flotim Sabtu (31/8) sekitar pukul 13.25 Wita.
baca juga: Basuki Hadimuljono Terkenang Papua
Kapal lampara milik korban hancur dan tenggelam seketika, sehingga korban pun terjatuh dan hilang. Kapal Fantasi Ekspress yang menabrak kapal nelayan sempat berlabuh sekitar 30 menit di lokasi untuk mencari korban namun tidak berhasil ditemukan. Kapal penabrak Sehingga Kapal kemudian menuju Pelabuhan Terong di Adonara untuk mengevakuasi penumpang dan melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian di Polsek Adonara Timur dan pihak syahbandar. Sementara itu, nahkoda kapal saat ini sudah ditahan dan diamankan di Mapolsek Adonara Timur. (OL-3)
Hal yang perlu diinvestigasi yakni umur kapal, kapan terkahir naik dok untuk perbaikan atau maintenance, ada kemungkinan pompa mengalami kerusakan dan pompa tidak ada cadangan.
Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya harus menjadi peringatan serius bagi sektor transportasi laut, terutama di jalur Ketapang-Gilimanuk.
Kami mendorong seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi, terutama yang berkaitan dengan angkutan laut, untuk segera mengevaluasi dan memperbaiki sistem yang ada saat ini.
SEBANYAK 29 orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali ditemukan dalam kondisi selamat. Sementara itu 4 orang ditemukan meninggal dunia.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya milik operator swasta PT Raputra Jaya pada Rabu (2/7) malam.
Mereka menyelamatkan diri dengan menggunakan sekoci sebelum akhirnya ditemukan di sekitar Pantai Cekik, tak jauh dari Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved