Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KEMARAU panjang mengakibatkan sumber-sumber air di sebagian wilayah Indonesia terus berkurang. Beberapa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mengalami krisis sumber air, bahkan ada yang terpaksa menghentikan pasokan air bersih kepada pelanggan.
Salah satu PDAM yang menghentikan pasokan air bersih kepada pelanggan ialah PDAM Tirta Bangka milik Pemkab Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Perusahaan menghentikan pasokan sejak sepekan lalu karena salah satu sumber air baku di Gunung Maras kering.
Direktur PDAM Tirta Bangka Suhendra mengatakan pelanggan PDAM yang tidak bisa lagi memperoleh suplai air bersih itu berada di Kecamatan Riau Silip. Jumlahnya sekitar 700 keluarga.
"Pada Agustus ini ada satu sumber air kita di Gunung Maras kering total sehingga untuk sementara suplai air ke pelanggan di wilayah Kecamatan Riau Silip terhenti," katanya, kemarin.
Saat ini pihaknya sedang berupaya agar dapat melayani kembali pasokan air bersih kepada para pelanggan dengan menggunakan sumber air baku Parit tujuh milik PT Timah. Oleh karena itu, PDAM Tirta Bangka telah mengajukan izin kepada PT Timah untuk diperbolehkan memanfaatkan sumber air tersebut.
"Saya berharap PT Timah dapat menyetujui usulan yang sudah dilayangkan PDAM, mengingat sumber air baku di kecamatan setempat untuk sementara tidak bisa memenuhi kebutuhan pelanggan dan masyarakat sekitar," ujarnya.
PDAM Tirta Bangka juga tengah berusaha mengatur suplai air dari sumber air baku lainnya yang terus berkurang, agar pasokan ke wilayah lain tidak terhenti. Kendati debit air di sejumlah sumber air baku menyusut, lanjutnya, kualitas air yang didistribusikan kepada pelanggan jauh lebih baik bila dibandingkan dengan saat musim hujan.
Persediaan air bersih yang dialokasikan Pemkab Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), juga terus menipis. Dari 1.000 tangki air yang disediakan, hingga kini sudah tersalurkan kepada masyarakat di lokasi kekeringan sebanyak 727 tangki atau 72%.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Ariono Poerwanto mengatakan, hingga pekan terakhir Agustus, pihaknya telah menyalurkan 3,6 juta liter lebih atau setara dengan 727 tangki. "Saat ini stok tersisa 28% atau 273 tangki air bersih. Mudah-mudahan sampai akhir musim kemarau akan mencukupi," katanya, kemarin.
Ia menjelaskan, wilayah yang kekeringan kini semakin luas, yakni 47 desa di 17 kecamatan. Jumlah warga yang mengalami krisis air bersih sebanyak 41 ribu jiwa lebih atau 11.800 keluarga. Mereka rata-rata hanya mengandalkan pasokan air bersih dari BPBD karena sebagian besar sumur milik warga dan mata air mengering.
Bakti sosial
PDAM Tirta Merapi, Klaten, Jawa Tengah, memberikan bantuan 58 tangki air bersih kepada warga di beberapa daerah krisis air bersih akibat kemarau. Pemberian bantuan air itu merupakan rangkaian kegiatan bakti sosial yang dilakukan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-42 PDAM Tirta Merapi Klaten.
BPBD Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, juga kembali mendistribusikan air bersih di dua dusun yang mengalami krisis air bersih, yakni Dusun Bonyoh dan Dusun Belong, Desa Ban, Kecamatan Kubu, kemarin. (LD/JS/RS/AS/PO/RF/RZ/BB/PT/FB/N-1)
Selain antisipasi sewaktu-waktu terjadi gangguan pasokan, juga mengantisipasi potensi kekeringan bersamaan kemungkinan terjadi kemarau.
Secara spontan, kehadiran Gubsu bersama Bupati Samosir disambut masyarakat dengan antusias dengan harapan PDAM dapat kembali normal menyalurkan air bersih.
Selain pembangunan pipa jaringan distribusi utama, sambung Olik, manajemen PDAM Tirta Asasta juga memastikan menjelang Lebaran stok air bersih bagi pelanggannya terjaga.
Upaya mewujudkan target pemenuhan layanan air bersih perlu mempertimbangkan aspek pembiayaan dan investasi yang tidak murah.
Butuh komitmen kuat dari pemerintah untuk meningkatkan akses masyarakat pada air layak pakai dan air layak minum
Prioritas penyambungan pipa air bersih ini ditujukan pada daerah krisis air bersih atau pada wilayah yang tak dimungkinkan lagi untuk penggunaan air tanah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved