Polisi Sebut Ada Kesalahpahaman Dua Kelompok Masyarakat di Papua

Ferdian Ananda Majni
31/8/2019 08:50
Polisi Sebut Ada Kesalahpahaman Dua Kelompok Masyarakat di Papua
Dua personel Brimob berada di dekat kendaraan yang terbakar di Jayapura, Papua(ANTARA/Gusti Tanati)

KEPALA Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan polisi terus melakukan komunikasi dan dialog dengan masyarakat lintas tokoh di dua wilayah permukiman. Sebab, sempat terjadi kesalahpahaman antara kedua kelompok masyarakat itu.

"Bukan (warga) pendatang, ada diksi warga sepanjang garis pantai dengan pegunungan. Itu dicegah jangan sampai terjadi salah paham, terjadi perkeruh situasi," kata Dedi di Pulau Seribu, Jumat (30/8).

Dia menambahkan, kesalahpahaman antarkelompok masyarakat itu karena faktor pemintaan keduanya. Warga Papua dari pesisir menghendaki Papua damai sedangkan sebagian kecil warga Papua dari pegunungan menuntut kemerdekaan.

"Sebagian kecil saja yang provokasi masyarakat untuk lakukan tindakan-tindakan anarkis. Itu sedang dikomunikasikan ke tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat," sebutnya

Baca juga: Kantor KPU Papua Dibakar, Semua Dokumen Hangus

Dedi juga membantah adanya kabar warga pendatang yang dievakuasi via jalur laut ekses dari kericuhan tersebut.

"Saya komunikasi dengan bidang humas Papua belum ada ya," terangnya.

Meski demikian, ia tak menampik masih ada konsentrasi massa yang melakukan aksi demonstrasi secara damai dan disusupi aksi anarkisme.

"Memang konsentrasi massa di pantai maupun gunung akan turun ke jalan jadi TNI-Polri terus imbau untuk tidak terprovokasi, kita cegah smaa sama," pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya