Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
LEBIH dari 9 ribu tabung elpiji 3 kilogram (kg) di Jawa Tengah (Jateng) potensial tidak tepat sasaran. Elpiji yang seharusnya untuk keluarga tidak mampu diduga masih dimanfaatkan oleh restoran dan warung makan besar serta peternakan ayam. Unit Manager Communication and CSR Pertamina MOR IV Jateng-DIY mengatakan dari perhitungan yang dilakukan, ada 9 ribu lebih tabung elpiji 3 kg yang tidak sesuai peruntukannya.
"Pertamina MOR IV Jateng-DIY terus melakukan razia ke tempat-tempat yang diduga masih menggunakan elpiji 3 kg, terutama di restoran dan peternakan ayam. Dalam sidak yang dilakukan, kami menemukan ada 880 tabung elpiji 3 kg masih dipakai oleh pengusaha rumah makan dan peternakan ayam. Jika dihitung potensinya, maka jumlahnya lebih dari 9 ribu tabung," jelas Andar di sela-sela Focus Group Discussion (FGD) Wartawan di Purwokerto, Jawa Tengah, pada Jumat (30/8).
Dijelaskan oleh Andar, jumlah total distribusi elpiji di Jateng dan DIY mencapai 3,2 juta tabung. Ia mengakui masih ada sebagian warga mampu yang menggunakan elpiji 3 kg.
"Secara persuasif, kami terus melakukan sosialisasi. Supaya mereka beralih memakai gas 5,5 kg atau 12 kg. Karena elpiji 3 kg hanya untuk keluarga miskin," tambah Andar.
Sales Executive (SE) LPG Rayon VII Pertamina MOR IV, Agung Surya Pranata, juga mengatakan di wilayahnya, pihaknya bersama pemkab juga terus menyosialisasiukan penggunaan gas 5,5 kg dan 12 kg sebagai pengganti 3 kg. Terutama untuk para pelaku usaha yang seharusnya tidak menggunakan elpiji non subsidi, hingga kini masih tetap memakai.
"Selain sosialisasi, kami bersama pemkab di wilayah Jateng bagian selatan seperti Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara melakukan razia ke restoran maupun peternakan ayam. Bahkan, di Purbalingga, kami melalukan sidak ke perumahan pemda. Itu semua dilakukan agar elpiji 3 kg benar-benar tepat sasaran" terang Agung.
Dikatakan oleh Agung, dari razia selama Juni hingga Agustus, atau selama tiga bulan, pihaknya menemukan 218 tabung yang disalahgunakan atau tidak tepat sasaran.
"Tabung elpiji 3 kg yang tidak tepat sasaran itu umumnya berada di restoran dan peternakan ayam. Ada 218 tabung yang kami temukan. Kalau potensi penyalahgunaannya mencapai 6 ribu lebih tersebar di empat kabupaten," ujarnya.
baca juga: Gubernur Edy Bentuk Pokja Pembebasan Lahan Mebidangro
Saat sekarang Pertamina bersama dengan masing-masing pemerintah daerah terus menggencarkan pemanfaatan elpiji non subsidi 5,5 kg melalui produk Bright Gas. Bahkan, Pertamina siap menukar dua tabung elpiji 3 kg dengan satu tabung Bright Gas. Jadi kalau ditemukan restoran atau peternakan ayam yang menggunakan elpiji 3 kg, maka langsung dilakukan penukaran dengan Bright Gas. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved