Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PRESIDEN Joko Widodo kemarin meninjau perkembangan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jokowi secara spesifik meninjau fasilitas terminal penumpang di lantai tiga bandara yang utamanya diperuntukkan bagi penerbangan internasional.
Jokowi mengungkapkan, terminal tersebut memiliki luas 219 ribu meter persegi dan dapat melayani hingga 20 juta penumpang tiap tahun setelah beroperasi penuh nantinya.
“Ini betul-betul sebuah bandara yang sangat besar,” ujar Jokowi dalam keterangan tertulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Sebelum Bandara Internasional Yogyakarta dibangun, para pengguna layanan transportasi udara dari dan menuju daerah itu biasa melalui Bandara Adisutjipto yang berada di Kabupaten Sleman. Padahal, bandara yang juga melayani penerbangan internasional tersebut diketahui hanya mampu melayani penumpang hingga 1,8 juta tiap tahunnya.
Presiden berharap bandara baru dimanfaatkan untuk menarik minat kunjungan ke Yogyakarta sekaligus meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Bandara Internasional Yogyakarta nantinya juga akan terhubung dengan sejumlah moda transportasi. Terminal yang ditinjau Jokowi kali ini ditargetkan selesai dan dapat beroperasi pada akhir Desember 2019.
“Ini nanti diselesaikan Desember, kemudian plus nanti dihubungkan dengan kereta, selesai Maret (tahun depan),” tuturnya.
Selama peninjauan berlangsung, Presiden tampak didampingi Ibu Negara Iriana, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Sertifikat tanah
Presiden kemarin juga menyerahkan 3.800 sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Presiden menjelaskan pemerintah berupaya keras agar seluruh rakyat memiliki sertifikat sebagai tanda bukti atas kepemilikan tanah atau lahan yang mereka miliki. Hal itu salah satunya diwujudkan melalui program pendaftaran tanah sistematis lengkap.
“Dulu (dalam) satu tahun itu produksi sertifikat di seluruh Indonesia 500 ribu-600 ribu per tahun. Tahun ini 9 juta,” kata Jokowi. Presiden menargetkan di 2025 seluruh bidang tanah di Indonesia telah besertifikat.
Dalam acara itu, Dirjen Infrastruktur Keagrariaan, Adi Darmawan, mengatakan pihaknya berupaya mengejar target penerbitan sertifikat di Jawa Tengah. Ia memperkirakan pada 2023 seluruh bidang tanah di Jateng telah besertifikat. (Aiw/Mal/X-11)
Proses verifikasi masih berlangsung dan ditargetkan rampung hingga 3 Juli 2025, sementara pengumuman DPT dijadwalkan pada 10 Juli 2025.
Desakan agar polisi menggelar perkara khusus kasus ijazah palsu dinilai mengarah pada upaya kriminalisasi terhadap Presiden Jokowi.
POLEMIK empat pulau kecil yang semula masuk wilayah Provinsi Aceh namun kini menjadi bagian Provinsi Sumatera Utara dinilai sarat muatan politik.
KETUA Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, menegaskan bahwa hak politik Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai warga negara dilindungi oleh undang-undang.
Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku lebih memilih PSI ketimbang PPP dinilai merupakan sikap yang tidak konsisten.
PARTAI Solidaritas Indonesia (PSI) membuka pintu selebar-lebarnya bagi Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung dan termasuk untuk menjadi Ketua Umumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved