Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
KABUPATEN Tanggamus, Provinsi Lampung menjadi wilayah percontohan implementasi kawasan berikat hortikultura nasional. Di bawah binaan PT Great Giant Pineapple (GGP), petani Tanggamus mampu memproduksi pisang mas kualitas ekspor di lahan milik sendiri. Asisten Deputi Agribisnis, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,
Yuli Sri Wilanti mengatakan pemerintah melihat petani memiliki potensi besar untuk menambah devisa negara. Karenanya, Kementan dan Kemenkeu akan memberikan fasilitas kawasan berikat kepada kabupaten-kabupaten pengahasil komoditas ekspor untuk pembebasan pajak barang masuk.
Adapun 13 kabupaten/kota yang akan mendapat fasilitas kawasan berikat tersebut, yaitu Madiun, Pacitan, Ponorogo, Blitar, Bondowoso, Nganjuk, Magetan (Jawa Timur), Jembrana (Bali), Humbang Hansudutan dan Mandailing Natal (Sumatera Utara), Bener Meriah (Aceh) dan Lingga (Riau). Yuli menjelaskan beberapa kabupaten/kota telah menunjukkan progres positif, seperti Jembrana akan siap tanam pada Oktober mendatang, Blitar pada Januari, dan Bener Meriah sedang tahap persiapan lahan. Sementara yang lain dalam proses memastikan status lahan dan pemantapan regulasi.
"Targetnya di tahun 2020 kita mulai fokus menanam minimal di luasan lahan 200 hektare setiap kabupaten, tidak lagi terpecah di 10 lahan terpisah. Nantinya tidak hanya dikembangkan di 13 kabupaten/kota, tapi mencakup wilayah lain," ujar Yuli dalam Rapat Koordinasi Perkembangan Kawasan Berikat Hortikultura di Gedung Training Centre PT Great Giant Pineapple (GGP), Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Kamis (29/8).
Komoditas yang akan dibudidayakan oleh petani adalah pisang berbagai varietas yang disesuaikan dengan karakteristik lahan di wilayah masing-masing. Sebab permintaan ekspor untuk komodiitas ini masih sangat tinggi, sehingga masih dibutuhkan banyak lahan untuk menanamnya.
"Dari awal sudah didesain, petani menanam disesuaikan dengan permintaan, produksi akan dibawa ke mana, hulu sampai hilir sudah direncanakan dengan matang. Selain itu potensi lokal seperti Magetan ada buah pamelo, Pacitan punya jeruk keprok juga kami dorong untuk ekspor," tambahnya.
GGP akan menjadi off-taker dari kerjasama ini. GGP akan memfasilitasi kebutuhan benih, pupuk dan pestisida petani, serta membeli semua hasil produksi. Kerjasama ini akan meningkatkan pendapatan petani, mendorong ekonomi daerah dan menekan defisit neraca perdagangan yang saat ini mencapai US$1,9 miliar.
Supriyono Loekito, Guava and Other Fresh Fruits Plantation Assc Director GGP memaparkan dengan luasan lahan 33 ribu hektare, saat ini GGP memberikan kontribusi ekspor sebesar US$400 juta per tahun. Jika ke depan kemitraan dengan petani mampu diimplementasikan di 33 kabupaten/kota se-Indonesia dengan masing-masing luasan lahan 1.000 hektare, ia optimistis paling tidak negara akan memeroleh tambahan devisa sebesar US$800 juta.
"Dari hortikultura, kita bisa menyumbang devisa negara dengan memberdayakan masyarakat dan menggunakan lahan-lahan milik masyarakat tanpa adanya penguasahan lahan oleh perusahaan. GGP sebagai off-taker akan membina dan pada akhirnya petani bisa menghasilkan produk dengan kualitas sama dengan yang dihasilkan perusahaan," ujar Supriyono.
Adapun beberapa aspek teknis yang harus disiapkan oleh kabupaten/kota calon kawasan berikat, paling tidak tersedia lahan yang cukup dengan kemiringan tidak lebih dari 8% agar memungkinkan masuknya mekanisasi. Mekanisasi menurut Supriyono tidak hanya bicara soal alat berat, namun juga pemrosesan pasca-panen.
baca juga: Komunikasi Melalui Ponsel di Jayapura Masih Terganggu
Kepala Dinas Pertanian dan Holtikura Kabupaten Tanggamus, Sony Isnaini menjelaskan Tanggamus menjadi cikal bakal pengembangan pisang mas di Lampung. Di bawah bimbingan GGP petani dari 8 kecamatan yang tergabung dalam Koperasi Tani Hijau Makmur mampu menghasilkan pisang kualitas ekspor. Meski volume ekspor dari petani masih sangat kecil, sekitar 1/2 kontainer per minggu, ini menjadi kebanggan bagi petani dan pemerintah daerah. (OL-3)
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Kanwil Bea Cukai Jateng DIY beri fasilitas kawasan berikat ke PT Long Well untuk dorong ekspor, investasi Rp690 M, dan serapan 16.700 tenaga kerja.
Kebijakan tarif impor tembaga 50% yang diberlakukan Amerika Serikat diperkirakan tidak akan mengguncang kinerja smelter nasional.
Salah satu upaya tertuang dalam acara Pelepasan Ekspor dan Business Matching pada kegiatan PADI 2025 di Agro Center Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah.
Turunnya hujan membuka asa bisa kembali menanam padi di tengah ketidakpastian kondisi cuaca
Pupuk Kaltim membantu merancang model pertanian modern di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Indonesia kini resmi memiliki wadah kolaboratif dan strategis untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan biochar melalui dibentuknya Asosiasi Biochar Indonesia Internasional.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini pemerintah telah siap untuk mengirimkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved