Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
YAYASAN Dharma Bakti Lestari memandang pentingnya upaya membumikan nilai keutamaan dan perjuangan Putri Retno Kencono atau yang dikenal sebagai Ratu Kalinyamat. Sehingga, Yayasan Dharma Bakti Lestari saat ini sedang menyusun beragam aspek kesejarahan Ratu Kalinyamat.
Hal itu diungkapkan oleh perwakilan Yayasan Dharma Bakti Lestari Edi Hidayat dalam diskusi Perumusan Nilai-nilai Keutamaan Ratu Kalinyamat yang diselenggarakan Yayasan Kartini Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Dharma Bhakti Lestari, di Telaga Sejuta Akar Bondo, Jepara, Jawa Tengah, Jumat (16/8), dalam keterangan tertulis yang diterima mediaindonesia.com. Acara ini juga didukung oleh PT PLN Pembangkit Tanjungjati B.
"Apalagi masyarakat Jepara bersama-sama ingin menjadikan Putri Retno Kencono sebagai pahlawan nasional. Naskah akademis tengah disusun oleh para ahli dengan mengedepankan aspek–aspek kesejarahan," ujar Edi.
Diskusi yang diikuti kurang lebih 150 peserta dari kalangan guru dan pelajar SMA, mahasiswa, pegiat budaya, akademisi, dan anggota DPRD itu menghadirkan dua orang pembicara, budayawan dan aktivis Yayasan Kartini Indonesia Iskak Wijaya dan mantan Kabag Humas Sekretariat Daerah Jepara Hadi Priyanto.
"Kami ingin mengajak masyarakat mulai berfikir tentang nilai-nilai keutamaan apa yang bisa kita warisi dan relevan untuk kita jadikan sebagai sumber inspirasi dan motivasi. Diskusi ini baru tahap awal dan perlu terus dilakukan dengan kajian yang mendalam. Harapannya kelak akan ada kesepakatan kolektif masyarakat," ujar Sekretaris Yayasan Kartini Indonesia Indria Mustika saat mengantarkan diskusi ini.
Hadi Priyanto mendukung pentingnya penyusunan nilai keutamaan Ratu Kalinyamat. Sebab, sambung dia, beban kurikulum di semua satuan pendidikan yang demikian padat menyulitkan para guru untuk mengajarkan nilai-nilai keutamaan pahlawan lokal Jepara.
Apalagi, lanjutnya, literatur tentang Ratu Kalinyamat sangat minim. "Akhirnya penguasa yang pernah dua kali menyerang kolonialisme Portugis di Malaka itu hanya dikenal lewat karnaval, sebagai ratu Jepara yang sangat cantik. Bahkkan hanya dikenal mitos dan legendanya," ujar Hadi.
Baca juga: Pusat Kajian Kalinyamat Didirikan di Unisnu
Padahal, sambung dia, banyak nilai yang dapat dijadikan sumber inspirasi bagi masyarakat dan bahkan bangsa yang masih relevan.
Iskak Wijaya menyatakan, perumusan nilai dan pemahaman sejarah ini sangat penting. Sebab mereka yang tidak memahami sejarah akan melakukan kesalahan. "Ada banyak nilai yang dapat kita ambil jika mau belajar dari sejarah Ratu Kalinyamat. Kala itu beliau telah mengembangkan spirit nasionalisme yang tidak sempit, semangat pluralisme, kesetaraan politik perempuan, komitmen relijiusitas yang kuat, serta kepercayaan diri yang teguh," ungkap Iskak. (RO/X-15)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved