Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Binar Mimpi di Bukit Sejahtera

Haufan Hasyim Salengke
09/8/2019 10:02
Binar Mimpi di Bukit Sejahtera
Personel TNI bersama warga bergotong royong membangun jembatan di Desa Bukit Sejahtera, Batang HarI, Sumsel, Kamis (8/8/2019)(MI/Haufan Hasyim Salengke)

PUKUL 11.00 WIB di tengah hamparan kebun sawit di pengujung barat Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatra Selatan, Kasima masih mengayunkan cangkulnya. Ia meratakan tanah merah di pangkal sebuah jembatan besi.

Bekerja di bawah sengatan matahari musim kemarau sangat mengu­ras banyak tenaga. Namun, tekad pria berusia 52 tahun untuk memiliki jembatan dan jalan desa yang layak membuatnya lebih kuat.

Petani sawit asal Desa Bukit Sejahtera, Batang Hari Leko, dan puluhan warga lokal bahu-membahu bersama prajurit TNI membangun infrastruktur paling dasar selama program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).

“Sukarela, Pak, ikut TMMD ingin bantu-bantu semoga desa kami ini bisa maju, lebih baik lagi,” ujar Kasima.

Berjarak dengan Desa Bukit Selabu, untuk menuju Desa Kasima harus ditempuh sekitar dua jam berkendara mobil dari pusat kota. Akses menuju permukiman masih berupa jalan tanah, berdebu di musim kemarau, dan becek berlumpur saat hujan. Jalan beraspal hanya sampai di Desa Talang Leban, sekitar 25 menit dari lokasi TMMD.

Kini program TMMD yang telah memasuki ke-105 membawa banyak perubahan besar ke desa. Jaringan jalan antarpermukiman semakin terkoneksi dan lebar. Warga kini tidak perlu harus memutar dulu untuk bisa sampai ke dusun lain atau kebun mereka. TNI berhasil menyambung akses yang terputus dan memperbaiki satu-satunya jembatan di desa.

Tak butuh waktu lama, sejak proses pengerjaan sasaran fisik dimulai 11 Juli lalu, satu per satu buah karya kemanunggalan TNI-rakyat mewujud. Personel Satgas V TMMD di bawah arahan Komando Distrik Militer (Kodim) 0401/Muba telah berhasil membuka jalan sepanjang 5,5 kilometer dan membentuk badan jalan sejauh 13 km.

Jembatan besi berkondisi miring dan berlubang direhab total dan diperpanjang. Gorong-gorong terah terbangun di empat titik. Tembok penahan berdiri sepanjang 24 meter. Jalan sepanjang 1,5 km telah dikeraskan. Sejumlah rumah warga yang tidak layak huni dibedah. Sarana ibadah direhab total, masyarakat dapat nyaman bersujud saban siang dan malam.

Kasima mengenang sebelum jalan-jalan dikeraskan dan jembatan dikukuhkan, sejumlah area tidak dapat dilalui kendaraan. Saat musim hujan, terjadi genangan sehingga semakin menyulitkan pengangkutan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Hasil panen mereka terpaksa harus dilangsir secara manual, bisa dengan cara dipikul atau menggunakan sepeda motor.

“Alhamdulillah, kami sangat senang kondisi sekarang sangat membantulah, tidak khawatir lagi membawa hasil sawit, muatan bisa banyak,” aku Kasima. (P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya