Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
KEKERINGAN di lahan persawahan semakin sulit diatasi. Di Jawa Barat, petani di sentra produksi padi Kabupaten Indramayu juga harus menghitung rugi.
Sampai 5 Agustus lalu, tanaman padi yang puso sudah terjadi pada areal seluas 7.500 hektare. Jumlah lahan puso terus meluas. Pada 24 Juli lalu, areal gagal tanam mencapai 5.666 hektare.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Takmid, mengakui puso menyebabkan potensi produksi padi hilang hingga 45 ribu ton. Dengan harga gabah, saat ini, kerugian petani total mencapai Rp183 miliar.
“Targer produksi padi dari Indramayu tahun ini sekitar 1,7 juta ton. Untuk menutupi produksi dari lahan yang gagal tanam, kami akan melakukan penanaman gaga sawah dan IP 300,” sambungnya, Rabu (7/8).
Tanaman padi yang puso terjadi di Kecamatan Kandanghaur, Losarang, Gabuswetan, Gantar, dan Kroya. Namun, saat ini sejumlah petani juga tengah panen. “Tapi luasnya masih sekitar 20% dari total lahan tanam 110 ribu hektare.”
Petani di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, juga harus merelakan tanaman padi di areal seluas 603 hektare puso. “Kekeringan sudah mengancam 1.032 hektare lahan pertanian. Selain yang sudah puso, 310 hektare dalam kondisi kekeringan berat, 24 hektare sedang, dan 95 hektare kekeringan ringan,” kata petugas Dinas Pertanian Karanganyar, Suyatno, Rabu (7/8).
Dia mengakui kekeringan di 17 kecamatan itu membuat produksi padi menurun hingga 5.000 ton. “Sekitar 5% dari potensi panen pada satu musim tanam.”
Selain di persawahan, krisis air bersih juga dialami warga Kabupaten Sukabumi. Sampai kemarin, kekeringan melanda 73 kampung tersebar di 35 desa pada 17 kecamatan.
Koordinator Pusat Pengendali dan Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, menyatakan jumlah daerah terpapar itu meluas. Sebelumnya, dua pekan lalu, krisis air bersih melanda 11 desa dan 7 kecamatan. “Wilayah yang terdampak bisa bertambah. Kami masih terus menginventarisasi kebutuhan wilayah terdampak,” tambahnya.
Suplai air bersih juga telah menguras anggaran milik BPBD Cilacap, Jawa Tengah. “Kami sudah mendapat bantuan suplai air bersih sebanyak 25 tangki dari pihak ketiga,” kata Kepala PLH BPBD Tri Komara Sidhy.
Ia berharap perusahaan dan kalangan swasta meringankan tangan membantu warga Cilacap yang mengalami krisis air bersih.
Kekeringan juga menyebabkan air di kawasan wisata Situ Gede, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, terus menyusut. Akibatnya, tingkat kunjungan warga ke lokasi itu juga menurun.
“Kami rugi, perahu tidak bisa jalan karena situ kekurangan air. Pengunjung pun urung datang ke lokasi ini,” kata Utang, pemilik perahu. (UL/WJ/BB/LD/AD/RF/DW/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved