Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pemkot Malang Serius Singkirkan Kekumuhan

(BN/N-2)
07/8/2019 23:40
Pemkot Malang Serius Singkirkan Kekumuhan
Foto udara suasana Kampung Pelangi yang dahulu merupakan permukiman kumuh kini menjadi salah satu destinasi wisata( ANTARA FOTO/Aji Styawan)

SEJAK 2015, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, menggulirkan program Kota tanpa Kumuh (Kotaku). Setelah empat tahun berjalan, mereka berhasil mereduksi dan menuntaskan rehabilitasi kawasan kumuh seluas 310,38 hektare. 

“Sesuai dengan data yang ada, total luas kawasan kumuh Kota Malang sebesar 608,6 hektare atau 5,53% dari luas Kota Malang yang mencapai 11.606 hektare. Dengan program Kotaku, hingga akhir 2018 lalu, kawasan kumuh yang tersisa masih seluas 298,22 hektare,” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji, Rabu (7/8).

Dia berjanji penuntasan rehabilitasi kawasan kumuh akan diselesaikan secepatnya. Targetnya Kota Malang akan tampil tanpa kawasan kumuh setidaknya pada akhir 2020. 

Sejumlah upaya sudah dilakukan. Hasilnya, ada perkembangan yang signifikan dan sangat positif. Berkali-kali, kepada seluruh jajarannya, Sutiaji meminta ada percepat­an program Kotaku sehingga Kota Malang zero kawasan kumuh pada 2020. 

Sementara itu, koordinator program Kotaku, Arief Prasetya, mengungkapkan progres pengurangan kawasan kumuh sejak 2015 menunjukkan perkembangan yang baik. Pada 2015, misalnya, Kotaku mampu menuntaskan kawasan kumuh seluas 71,49 hektare. Setahun kemudian, lahan yang bisa disentuh mencapai 17,08 hektare. Percepatan sangat positif terjadi pada 2017 dan 2018, dengan pengurangan kawasan kumuh mencapai 221,81 hektare.

Kawasah kumuh di Kota Malang menyebar di 29 kelurahan. Ada tiga karakter tempat tumbuh kembang kawasan kumuh, yakni permukiman kumuh sempadan sungai, permukiman kumuh sempadan rel, dan permukiman kumuh pusat kota. 

Rehabilitasi kawasan diselesaikan dengan tiga bidang garapan, meliputi peningkatan kualitas permukaan jalan lingkungan, peningkatan kualitas konstruksi drainase, serta prasarana dan sarana pengelolaan air limbah.

Tim Kotaku mendapat gelontoran dana Rp10 miliar pada 2015 dan 2016, serta Rp4,7 miliar pada 2017. Anggaran ditingkatkan menjadi Rp25,250 miliar pada 2018 dan tahun ini Rp14,5 miliar. (BN/N-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya