Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Pasokan Air dari Jatiluhur sudah Pulih

Reza Surnaya 
07/8/2019 03:00
Pasokan Air dari Jatiluhur sudah Pulih
Air masuk kedalam terowongan turbin pembangkit listrik dimana ketinggian permukaan air waduk( FOTO ANTARA/SAPTONO)

PEMBANGKIT listrik tenaga air (PLTA) Djuanda di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, dipastikan dalam keadaan normal. Saat ini, PLTA Juanda mengoperasikan 5 dari 6 turbin yang terdapat di sana.

Selain itu, pasokan air untuk irigasi juga dipastikan berjalan lancar. Para operator Jasa Tirta 2 tetap bersiaga di pos mereka untuk memastikan pasokan listrik dan  penyaluran air baku berjalan normal.

Sebaga informasi, Perum Jasa Tirta (PJT) 2, pengelola PLTA Jatiluhur, memiliki kapasitas listrik sebesar 187 Mw. Saat ini, PLTA tersebut sedang mengoperasikan 5 turbin dan satu turbin lainnya sedang diistirahatkan.

Menurut pihak PJT 2, padamnya listrik PLN beberapa waktu lalu, tidak berdampak pada  penyaluran air. Sekretaris Perusahaan PJT 2, Dadang Hidayat, kemarin, mengungkapkan Jasa Tirta 2 selaku BUMN yang bertugas dalam pengelolaan sumber daya air, melakukan upaya maksimal dalam menjaga ketersediaan air.

“Kondisi PLTA Juanda dalam keadaan normal. Lima turbin digunakan dan satu turbin lagi sedang di istirahatkan,” kata Dadan. Dia menjelaskan, Waduk Jatiluhur sudah kembali normal setelah sebelumnya sempat terjadi fluktuasi tegangan. 

Air ke saluran Tarum Timur (STT) untuk wilayah Subang dan Indramayu dan aliran ke saluran Tarum Utara untuk wilayah Karawang  serta saluran Tarum Barat ke wilayah Bekasi dan  DKI Jakarta, yang semula terganggu, kini sudah pulih.

Terus menyusut 
Sementara itu, Waduk Darma di Kuningan, justru mengalami hal sebaliknya. Debit air di waduk tersebut terus menyusut. 

Sejak kemarau tiba, air di waduk itu digunakan untuk mengairi area pertanian di Kabupaten Kuningan dan Cirebon. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, debit air Waduk Darma saat ini tinggal 28 juta meter kubik.

“Adapun debit maksimal waduk ini mencapai 36 juta meter kubik,” kata Ahmad Mansubun Zamanudin, petugas operasi dan pemeliharaan (OP) Waduk Darma, Selasa (6/8).

Meski kekeringan panjang tengah melanda, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) belum menaikkan status kebencanaan walaupun sudah semakin banyak wilayah di provinsi itu yang mengalami kekeringan.

Seperti diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyatakan sebanyak 20 kabupaten/kota di provinsi itu dilanda kekeringan akibat musim kemarau panjang. 

Namun, menurut Emil, dia tidak ingin terburu-buru menaikkan status, meski kian banyak wilayah yang dilanda kekering-an. “Nanti saya kasih kabar,” kata Emil di kampus Universitas Padjajaran,  Selasa (6/8).

Hal yang pasti, lanjutnya, pihaknya telah bekerja secara maksimal untuk mengatasi dampak kekeringan. “Tanpa status siaga, kita sudah bekerja dan sudah siaga kekeringan,” katanya.

Sebagai contoh, Emil mengaku sudah berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk mengatasi kekeringan. Hal yang dibicarakan  mulai dari program jangka pendek hingga panjang. 

Untuk jangka pendek, dia menginstruksikan PDAM di seluruh wilayah Jawa Barat agar lebih sering turun ke masyarakat untuk memasok air bersih. (BY/UL/LD/SL/RF/AD/N-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya