KRI Bima Suci Singgahi Sembilan Negara

Faishol Taselan
05/8/2019 17:30
KRI Bima Suci Singgahi Sembilan Negara
Sejumlah personel TNI AL meneriakkan Yel-Yel saat pemberangkatan KRI Bima Suci kunjungi 9 negara.(Antara)

KRI Bima Suci 945 memulai lawatan ke sembilan negara dengan membawa 103 Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kartika Jala Krida 2019. KRI Bima Suci ini dilepas oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji di Dermaga Ujung Komoando Armada II Surabaya, Senin (5/8).

Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji mengatakan program ini untuk melatih taruna melaksanakan pelayaran navigasi, lingkaran besar, astronomi, dan mempraktekkan semua pelajaran profesi dasar matra laut. Tujuannya untuk melatih mental dan karakter prajurit matra laut serta melaksanakan peran diplomasi TNI.

"Selain itu juga memberikan wawasan kepada taruna tentang tempat yang  disinggahi serta pergaulan internasional dan diplomasi TNI AL menuju World Class Navy dan World Class Naval Academy. Pelayaran membangun suatu pelajaran persahabatan atau konektivitas dengan suatu negara," kata Siwi.

Pelayaran ini akan menempuh waktu sekitar 96 hari atau sekitar 3 bulan. Setidaknya, ada sembilan negara yang akan disinggahi ratusan
taruna Angkatan Laut. Di antaranya, Filipina, Jepang, Korea, Tiongkok, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Australia.

Selain untuk melatih mental, katanya, latihan ini juga sekaligus mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia. Sehingga saat singgah di suatu negara, ratusan taruna tersebut akan memperkenalkan eksistensi budaya dan destinasi yang ada di Indonesia.

"Mereka dibekali dengan tarian-tarian budaya dari berbagai daerah. Seperti Jawa Timur, Madura, Sunda, Aceh, Padang dan lainnya. Nanti setiap negara akan menampilkan budaya. Selain itu, taruna ini juga membawa destinasi wisata seluruh nusantara," katanya.

Program latihan ini pun mendapat apresiasi dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Marsetio, Staf Ahli Kemenpar menilai, latihan ini ide yang bagus. Peran pemerintah dalam menjalin diplomasi maritim dengan negara-negara yang kemudian pariwisata juga masuk ke dalam kegiatan ini.

"Sehingga pada saat singgah di beberapa negara itu, akan ada tampilan-tampilan budaya. Salah satunya untuk menarik pariwisata semakin besar. Sebagaimana kita ketahui Presiden juga berkeinginan untuk mendatangkan investor ke sini," katanya. (FL/OL-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya