Peringatan Tsunami Tidak dicabut Hingga 2 Jam

BADAN Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau kepada warga yang tinggal di sekitar pantai Pandeglang Banten dan pesisir Lampung Selatan untuk mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi sampai peringatan tsunami dicabut.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan bahwa peringatan tsunami diberlakukan hingga pukul 21.35 WIB atau 2 jam setelah terjadinya gempa.

"Kita harus tunggu berdasarkan hasul monitoring mungkin kalau tidak ada perubahan signifikan 2 jam ke depan kita akhiri peringatannya," ujar Rahmat ketika di hubungi di Jakarta, Jumat (2/8).

Baca juga: Waspada! Ini Daerah yang Berpotensi Terkena Tsunami

Sejauh ini, Rahmat menjelaskan bahwa tidak ada gempa susulan. Air laut juga tidak ada perubahan ketinggian yang signifikan. Kendati begitu warga tetap diminta untuk waspada menghindari potensi tsunami yang dihasilkan dari longsor bawah laut.

"Sudah 1 jam berlalu harusnya gelombang sudah sampai ke Selat Sunda. Namun ini kan tidak ada. Tapi yang kita khawatirkan itu longsor di bawah laut makanya peringatan tetap kita buka. Warga tetap harus menjauh dari pantai," tuturnya.

Gempa berkekuatan M 7,4 mengguncang selatan Ujung Kulon, Banten pada Jumat (2/8) pukul 19.03.21 WIB. Gempa dengan sumber dangkal dan dirasakan cukup kuat di Jakarta tersebut memicu peringatan dini tsunami.

BMKG mengeluarkan peringatan bahwa gempa berpotensi menimbulkan tusnami. Beritu daerah yang masukm dalam kategori potensi tsunami, yaitu Pandeglang Bagian Selatan dengan status ancaman Siaga (ketinggian maksimal 3,0 meter). Pandeglang Pulau Panaitan dengan status ancaman Siaga (ketinggian maksimal 3,0 meter).

Peringatan yang sama juga diterapkan di wilayah Lampung-Barat Pesisir-Selatan dengan status ancaman siaga. Pandeglang Bagian Utara dengan status ancaman Waspada (ketinggian maksimal 0,5 meter), serta Lebak dengan status ancaman Waspada (ketinggian maksimal 0,5 meter).(OL-4)