SEBANYAK 21 orang meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dalam tiga bulan terakhir. Dalam waktu yang sama, total ada 432 warga yang harus dirawat karena DBD.
"Penyebaran DBD merata di 40 kecamatan yang ada di Cirebon. Kasus kematian terjadi mulai Januari hingga Maret," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Moch Sofyan, kemarin.
Kematian terjadi karena pasien terlambat dibawa ke rumah sakit. Mereka baru dibawa ke rumah sakit atau puskesmas setelah kondisi tubuh mereka sangat lemah.
Sofyan menambahkan, untuk menanggulangi DBD dibutuhkan kebersamaan dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Dinas kesehatan terus memelopori gerakan ini dengan melibatkan camat, kepala desa, hingga ke tingkat RW dan RT. "Mereka diharapkan ikut berpartisipasi dan menjadi penggerak gerakan."
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Abdullah Subandi menambahkan, pemberantasan nyamuk tidak bisa hanya dilakukan dengan cara fogging atau pengasapan. Kendala lain di wilayah ini ialah anggaran yang minim untuk melakukan pengasapan.
"Satu kali fogging butuh dana Rp3 juta untuk permukiman dalam radius 100 meter atau 30 rumah. (UL/N-3)