Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
UPAYA pemadaman api yang dilakukan oleh Tim Gabungan Pemadam di lereng Gunung Arjuno, terkendala medan yang cenderung curam dan mempersulit petugas untuk mencapai titik kebakaran.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim, mengatakan bahwa tim dengan personel 12 orang dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo telah dikerahkan untuk memadamkan api.
"Kendala, sulit menjangkau area kebakaran karena pada beberapa titik api berada di lereng yang memiliki kemiringan lebih dari 60 derajat," kata Rochim, di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (30/7).
Rochim menjelaskan, sebanyak 12 orang personel tersebut telah diberikan perbekalan untuk memenuhi kebutuhan selama kurang lebih tiga hari. Jauhnya lokasi titik api yang berada pada ketinggian 2.730 mdpl, mengharuskan Tim Pemadam berjalan kaki selama kurang lebih lima jam.
Titik api tersebut merupakan hasil rambatan dari titik api pertama pada ketinggian 3.152 meter di atas permukaan laut, yang telah berhasil dipadamkan pada Senin (29/7). Diperkirakan, luasan area yang terbakar mencapai 70 hektare.
Baca juga: Gunung Tangkuban Parahu Dibuka Lagi untuk Umum Kamis
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tahura Raden Soerjo Ahmad Wahyudi mengatakan, hingga saat ini kebakaran masih belum dapat dikendalikan.
Rencananya, esok hari akan kembali mengirimkan regu pemadam dari sisi utara.
"Kebakaran masih belum dapat dikendalikan, besok pagi direncanakan akan mengirim regu pemadaman melalui Lembah Lengkean, untuk memotong aliran api dari sisi utara," kata Wahyudi.
Saat ini, tim yang diterjunkan berupaya untuk mengendalikan api dari sisi selatan via Jalur Pura. Kebakaran yang melanda lereng Gunung Arjuno tersebut merupakan kali kedua pada pekan ini. Sebelumnya, kebakaran yang terjadi pada Minggu (28/7) telah berhasil dipadamkan pada Senin (29/7).
Namun, hembusan angin yang cukup kencang membuat bara api sisa kebakaran, kembali memunculkan api. Kebakaran yang terjadi, memiliki tipe kebakaran lantai hutan yakni bagian yang terbakar adalah, serasah dari daun cemara yang menumpuk dan kering pada saat musim kemarau. (OL-1)
Balai Latihan Kerja (BLK) Semarang 1 milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah(Jateng) membuka pelatihan Pemandu Wisata Gunung seiring dengan banyaknya kecelakaan di gunung
Sejak erupsi yang terjadi pada Desember 2023, hasil kebun seperti jambu mete, kakao, kemiri, kopi bahkan kelapa enggan berbuah karena sering diguyur material vulkanis.
Pendaki pemula tidak perlu terburu-buru menentukan pencapaian diri karena capaian seperti mendaki sampai ke puncak gunung memerlukan tenaga dan usaha yang lebih banyak.
Apakah kamu lebih suka liburan ke gunung atau pantai? Ternyata, pilihan destinasi liburan favoritmu bisa mencerminkan kepribadianmu yang sebenarnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan mengenai radius bahaya Gunung Lewotolok yakni sejauh dua kilometer.
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved