Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MENGATASI kekeringan yang melanda berbagai wilayah di Tanah Air, pemerintah mulai merangkul berbagai pihak untuk membantu daerah yang terkena bencaa itu. Apalagi anggaran untuk menangulangi kekeringan terbatas.
Hal itu antara lain dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng). “Kami merangkul semua pihak untuk ikut membantu warga yang dilanda kekeringan dengan menyalurkan bantuan, seperti air bersih,” kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Selasa (30/7).
Anggaran kekeringan Provinsi Jateng tahun ini hanya Rp320 juta atau turun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp600 juta.
Demikian juga di daerah lain seperti Grobogan dari sebelumnya Rp157 juta, tahun ini hanya Rp46 juta, bahkan di Kabupaten Pati turun dratis hingga membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat kesulitan memenuhi permintaan bantuan air bersih. Padahal, kemarau masih panjang dan puncaknya baru akan terjadi pada September mendatang.
Menurut Ganjar, peran serta semua pihak membantu dalam mengatasi kekurangan anggaran penanggulangan kekeringan yang dimiliki pemerintah. Sementara itu, bantuan air bersih dari pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi melalui BPBD terus disalurkan ke desa-desa yang dilanda kekeringan. Bantuan selain datang dari instansi/lembaga pemerintah, juga sejumlah perusahaan swasta melalui program corporate social responsibility (CSR), dari BUMN, BUMD, bahkan dari filantropis.
Di Kabupaten Purbalingga, suplai air bersih bagi masyarakat di wilayah kekeringan tidak hanya dilakukan BPBD. Lembaga lain yang ikut serta mendistribusikan air bersih di antaranya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan PMI.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Purbalingga, Muhsoni, mengatakan, pihaknya tidak hanya mengandalkan dana APBD, tetapi juga bantuan dari mitra pemerintah, termasuk Baznas dan PMI. “Sampai sekarang, suplai air bersih dari PMI telah mencapai 92 tangki dan dari Baznas 7 tangki,” kata Muhsoni, Selasa (30/7).
Meski baru sedikit, ujarnya, Baznas berkomitmen membantu 75 tangki sehingga masih ada 68 tangki yang belum tersalurkan. Ia berterima kasih karena bantuan air bersih tidak hanya mengandalkan dana pemerintah, tapi juga dari pihak ketiga. (AS/LD/SS/BN/AD/CS/JI/BB/BK/RF/LD/FB/YK/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved