Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Sejumlah Waduk Terancam Kekeringan

Media Indonesia
26/7/2019 06:30
Sejumlah Waduk Terancam Kekeringan
Bendungan Cisadap Mengering, Warga Memanfaatkan Membuat Batu Merah.(MI/Supardji Rasban )

KEKERINGAN ekstrem mulai terasa di beberapa daerah di Jawa Tengah. Selain kesulitan air bersih melanda warga, ancaman gagal panen juga sudah di depan mata akibat waduk sebagai sumber utama pengairan pertanian telah kering.

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Air, dan Penataan Ruang (Pusdataru) Provinsi Jateng, ada empat waduk yang kering, yaitu Waduk Tempuran (Blora), Waduk Sangeh (Grobogan), Waduk Ngancar (Wonogiri), dan Waduk Botok (Sragen).

"Seluruh waduk yang ada di Jateng, sebanyak 41 unit, mengalami penyusutan air cukup besar, antara 20% dan 30%. Tidak ada suplai air dari beberapa sungai. Hujan juga sudah tidak turun lebih dari dua bulan," ungkap Kepala Pusdataru, Eko Yunianto, kemarin.

Pihaknya kini memantau sekitar 135 kontrol poin sungai untuk memastikan alirannya dapat digunakan sebagai irigasi pertanian sehingga risiko gagal panen dapat dikurangi.

Di sisi lain, akibat tidak adanya suplai air ke area persawahan dari Waduk Sempor, sekitar 1.010 hektare area padi di Kebumen puso.

Krisis air juga mengancam delapan kecamatan di Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Luas wilayah yang mengalami kekeringan diperkirakan mencapai 190.783 hektare.

Di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, masalah kekeringan telah meluas ke Kecamatan Tigaraksa, Legok, Curug, Jambe, Panongan, Jayanti, Teluknaga, Kosambi, Kronjo, Sindang Jaya, dan Mauk. Pemkab Tangerang kini telah mengirim puluhan tangki air bersih kepada masyarakat.

Pendistribusian air juga dilakukan Perumdam Tirta Mukti kepada warga Desa Cisalak, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Penyalurannya dipusatkan di tiga kampung yang terdampak kekeringan. Sebelumnya sejak sumur-sumur mengering, warga harus membeli air isi ulang.

"Saya harus membeli enam galon per hari untuk kebutuhan keluarga. Tiap galon harganya Rp5.000, jadi sehari harus menyiapkan uang Rp30 ribu," kata Mona, 25, warga Desa Cisalak. (AS/SM/BB/RF/BN/LD/YK/AD/RK/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik