Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
KEKERINGAN ekstrim mulai terasa dampaknya di beberapa daerah di Jawa Tengah. Selain kekurangan air bersih ancaman gagal panen juga menghantui akibar menyusut dan mengeringnya beberapa waduk.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Jawa Tengah hingga kini empat waduk yang airnya menyusut drastis bahkan kering kerontang yakni Waduk Tempuran (Blora), Waduk Sangeh (Grobogan), Waduk Ngancar (Wonogiri) dan Waduk Botok (Sragen).
"Air waduk telah mengering, sawah di sini terancam gagal panen karena tidak ada pasokan air," kata Kamsono,49, petani di Desa Tempuran, Blora, kepada Media Indonesia, Kamis (25/7).
Hal senada diungkapkan Jumadi, 56, petani di Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Grobogan yang mengaku kesuliran mengairi sawahnya.
Untuk mengantisipasi gagal panen para petani memilih menanam palawija. Sedangkan untuk menyiramnya mereka menggunakan sumur pantek atau memompa sisa air di sungai.
Kepala Pusdataru Jawa Tengah Eko Yunianto mengatakan kondisi keempat waduk tersebut mengalami kering kerontang karena tidak ada suplai air dari beberapa sungai dan hujan sudah lebih 2 bulan tidak turun di daerah itu. (A-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved