Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

55 Daerah Siaga Darurat Kekeringan

Indriyani Astuti
23/7/2019 01:00
55 Daerah Siaga Darurat Kekeringan
Warga memotong tanaman padi yang mengering untuk dijadikan pakan sapi.(ANTARA FOTO/Saiful Bahri)

SEBANYAK 55 kabupaten/kota dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau. Selain itu, 75 kabupaten/kota lainnya terkena dampak kekeringan.

Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan status siaga darurat kekeringan di 55 kabupaten/kota ditetapkan kepala daerah masing-masing. Daerah itu tersebar di Provinsi Banten, Jawa Ba-rat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ia menyebutkan, di NTT terdapat 5 kabupaten dan 1 kota yang berstatus siaga darurat kekeringan, yaitu Kabupaten Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Manggarai, Rote Ndao, dan Flores Timur, serta Kota Kupang. Di NTB, wilayah yang telah menetapkan darurat kekeringan ialah Kabupaten Bima, Dompu, dan Sumbawa.

Adapun provinsi terbanyak yang menetapkan status siaga darurat kekeringan ialah Jawa Timur dengan 25 kabupaten yang teridentifikasi berpotensi kekeringan. Untuk Provinsi Banten, status itu hanya terjadi di Kabupaten Lebak.

Agus juga mengungkapkan wilayah yang terdampak kekeringan teridentifikasi berjumlah 75 kabupaten/kota. Di Jawa Barat ada 21 wilayah, Banten 1, Jawa Tengah 21, Daerah Istimewa Yog-yakarta 2, Jawa Timur 10, Bali 2, NTT 15, dan NTB 9 wilayah.

Dalam menghadapi darurat kekeringan, lanjutnya, BNPB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah melakukan koordinasi untuk ope-rasi teknologi modifikasi cuaca (TMC). "Fokus pada penanganan kekeringan dan kegagalan panen di wilayah-wilayah teridentifikasi (kekeringan)," terangnya.

Menurutnya, dalam menanggulangi kekeringan, total air ber-sih yang telah didistribusikan mencapai 7.045.400 liter.

"Strategi lain yang telah diupayakan antara lain penambahan jumlah truk tangki, hidran umum, pembuatan sumur bor, dan kampanye hemat air," te-rangnya.

Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, saat ini potensi awan hujan masih kurang dari 70% sehingga belum dapat dilakukan operasi TMC. Meski demikian, pesawat milik BPPT dalam posisi siap. Jadi, bila ada wilayah yang berpotensi, dapat dilakukan TMC.

Ia juga menyampaikan potensi hujan di Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, pada tujuh hari ke depan sejak 22 hingga 28 Juli masih rendah. Pertumbuhan awan dan potensi hujan masih terfokus di Sumatra bagian utara, Kalimantan Timur dan Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Bantuan air

Sementara itu, warga di sejumlah daerah yang kekeringan terus mendapat bantuan air bersih dari pemerintah setempat, TNI, juga pihak swasta. Di Jawa Tengah, penggelontoran air bersih antara lain dilakukan di Kabupaten Klaten, Tegal, Pemalang, dan Grobogan.

PMI Jawa Tengah juga telah memberikan bantuan 1,5 juta liter air bersih di Kabupaten Brebes, Tegal, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Temanggung, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, dan Grobogan.

Bantuan air bersih terus berdatangan karena wilayah keke-ringan makin luas. Di Kabupaten Banyumas, misalnya, lebih dari 22 ribu warga atau 6.371 keluarga mengalami krisis air bersih dan menggantungkan pasokan dari pemerintah. (JS/LD/AS/DY/SL/MG/RS/JI/BB/RF/FB/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya