Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Korban Gempa Halmahera Selatan Masih di Pengungsian

Antara
17/7/2019 11:15
Korban Gempa Halmahera Selatan Masih di Pengungsian
Warga korban gempa beraktivitas di tenda darurat yang dibangun di Desa Yomen, Kepulauan Joronga, Halmahera Selatan, Maluku Utara(ANTARA FOTO/Abdul Fatah)

KEKHAWATIRAN adanya tsunami lantaran gempa susulan masih kerap terjadi pascagempa utama 7,2 SR, Minggu (14/7), membuat para pengungsi di sejumlah wilayah Kabupaten Halmahera Selatan takut kembali ke rumah.

Kepala Desa Rangaranga, Kecamatan Gane Barat, Derek Mathias, mengatakan sebanyak 800 jiwa warga desanya tetap bertahan di tempat pengungsian di daerah ketinggian karena alasan takut tsunami. Alasan lain warga masih takut balik ke rumah karena rumah mereka mengalami rusak berat dan khawatir akan roboh jika terus menerus digoyang gempa susulan, bahkan tidak sedikit rumah sudah ambruk rata dengan tanah.

"Untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi warganya di pengungsian, terpaksa menggunakan dana desa untuk membeli bahan makanan karena bantuan dari Pemkab Halmahera Selatan belum sampai akibat sulitnya akses transportasi," kata Derek Mathias saat dihubungi, Rabu (17/7).

Khusus untuk pengungsi di Kota Labuha, yang awalnya berjumlah 1.114 orang yang tersebar di sembilan titik sejak Selasa (16/7) sudah ada pulang ke rumah, tetapi hanya pada siang hari dan pada malam harinya kembali ke tempat pengungsian.

Baca juga: BNPB: Gempa di Halmahera Tewaskan 2 Orang

Sekretaris Daerah Halmahera Selatan yang juga Ketua Tim Tanggap Darurat Helmy Surya Botutihe memaklumi alasan para pengungsi yang masih takut kembali ke rumah itu, terutama yang rumahnya mengalami rusak berat.

Namun para pengungsi diimbau untuk tidak perlu lagi takut, khususnya terkait dengan tsunami karena Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah menyampaikan gempa susulan yang masih terjadi pascagempa bumi utama 7,2 SR tidak menimbulkan tsunami.

Pemkab Halmahera Selatan, menurut Sekda, sejak Senin (15/7) telah menyalurkan bantuan kepada para korban gempa diberbagai daerah terdampak gempa di Halmahera Selatan, namun kendala sulitnya akses ke lokasi bantuan itu belum semuanya sampai ke tujuan.

Sementara itu, data dari BPBD Malut menyebutkan jumlah pengungsi akibat gempa diberbagai wilayah di Halmahera Selatan tercatat 3.000 lebih, namun jumlah ini diduga tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan karena data belum masuk ke BPBD.

Gempa di Halmahera Selatan sesuai data sementara mengakibatkan korban meninggal enam orang, luka berat dua orang luka ringan 49 orang, sedangkan rumah warga yang rusak sebanyak 971 unit, sebagian besar di antaranya rusak berat bahkan tidak sedikit rata dengan tanah.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik