Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Provinsi Kalteng, pada kurun waktu 1-10 Juli 2019 ditemukan sebanyak 125 hektare (ha) lahan terbakar dan tersebar di beberapa kabupaten.
Plt Kepala BPBD-PK Kalteng Mofit Saptono seusai Pembukaan Acara Pembekalan Kesiapsiagaan Menghadapi Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan, Kamis (11/7) di Palangkaraya menjelaskan, dari 125 ha hutan lahan yang terbakar, terluas di Kabupaten Kotawaringin Timur(81,78 ha). Kemudian di Kota Palangkaraya (47,95 ha), Kabupaten Kotawaringin Barat (34 ha), dan Kabupaten Barito Utara (15,69 ha).
"Sedangkan dalam kurun waktu bulan Januari hingga bulan Juli 2019 jumlah areal yang terbakar sebanyak 226,38 ha," kata dia.
Namun demikian, ditegaskan Mofit, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui apakah areal yang terbakar itu masuk kawasan hutan produksi atau lainnya. "Yang kita tahu, saat ada kebakaran hutan dan lahan, kita langsung lakukan pemadaman," jelasnya.
Ditambahkan mantan Wakil Wali Kota Palangkaraya itu, selama ini kebakaran yang dipadamkan pihaknya, berada di wilayah pemukiman yang berupa tanah-tanah kosong milik masyarakat.
Sejumlah langkah antisipasi saat ini sudah dilakukan BPBD-PK Kalteng sebelum masuk musim kemarau. Yakni seperti melakukan sosialisasi tatap muka ke masyarakat yang rawan kebakaran.
Sementara selama 24 jam terakhir, dari data BPBD-PK Kalteng terdapat 7 titik panas (hotspot). Titik-titik ini tersebar di Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 5 titik, Kotawaringin Barat dan Sukamara masing-masing 1 titik.
Kemudian untuk jumlah hotspot pada periode Januari sampai Juli 2019, terdapat sebanyak 287 titik. Sedangkan untuk bulan Juli saja sampai dengan 10 Juli 2019, ada 68 hotspot.
Sementara itu menurut Staf Ahli BNPB Mayjen TNI (Pur) Komaruddin seusai membuka acara pembekalan di Hotel Aquarius Palangkaraya, pembekalan diberikan oleh narasumber sesuai dengan kondisi alam di Kalteng.
"Karena kondisi Kalteng itu lahannya gambut, maka kita kasih pembekalan dari ahli gambut," ujarnya.
Hal ini, menurut Komaruddin, dilakukan untuk pencegahan karena bila terbakar maka lahan gambut ini akan sukar dipadamkan.
"Dan ternyata itu sudah komitmen seluruh kabupaten/kota di Kalteng untuk melakukan pencegahan atau antisipasi kebakaran hutan dan lahan," kata Komaruddin. (SS/OL-10)
Karhutla di Kawasan Penyangga Taman Nasional Jambi
Karhutla sudah terjadi di kawasan Gunung Tilu, Desa Girimukti, Kecamatan Kasokandel
Pembangunan kedua embung tersebut, dananya berasal dari CSR BUMD Kabupaten Kuningan.
KARHUTLA di wilayah Jawa Barat kembali terjadi sejak Sabtu (24/8) malam di tujuh lokasi. Api membakar lahan dan hutan di Kabupaten Bandung, Sumedang, Cirebon, dan Subang.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah luas lahan yang terbakar dari 1 Januari hingga 3 Agustus 2024 seluas 384,85 hektare
Ada pun total kerugian akibat kebakaran di Kabupaten Kuningan mencapai Rp17 miliar
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Hingga Rabu sore, kobaran api masih dalam proses pemadaman oleh masyarakat dan pihak terkait.
Sebanyak 300 petugas gabungan dikerahkan untuk memadamkan kobaran api sejak Rabu (4/9) lalu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved