Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Kebakaran Hutan dan Lahan (Kahutla) kembali melanda kawasan di Provinsi Aceh. Setelah tiga hari lalu menghanguskan lahan gambut di Kabupaten Aceh Barat Daya, kini perihal serupa juga terjadi di kawasan Kabupaten Nagan Raya.
Kebakaran hebat yang diperkirakan mencapai sekitar 20 ha (hektare) tersebut sulit terpadamkan karena dipicu kekeringan selama ini. Apalagi api sangat cepat menjalar ke berbagai penjuru gambut kering itu.
Sesuai pemantauan Media Indonesia, Kamis (4/7), sedikitnya sekitar 12 ha lahan di Desa Cot Mue dan 8 ha lainnya di kawasan Desa Kuala Tripa, Kecamatan Tripa Makmur, terbakar. Itu merupakan lahan gambut yang sebagiannya sudah menjadi kebun sawit warga dan milik PT Fajar Baizury.
Guna menghetikan jilatan api puluhan petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana) Kabupaten Nagan Raya, Personel TNI/Polri dan warga sekitar turun ke dua lokasi kebakaran. Mereka memblokir laju api dan mebangun parit atau embung air. Untuk mudahkan mengangkut air mereka mengunakan beberapa mesin pompa.
Karena medan tergolong sulit dan kondisi lahan gambut, percikan api lama terpadamkan. Apalagi ketebalan alas gambut cukup tebal sehingga sumber api sudah masuk ke dalam.
"Cuaca panas ditambah lagi musim kemarau, sulit memadamkan api" kata Hamidi, Kepala BPBD Nagan Raya. (MR/OL-10)
Karhutla di Kawasan Penyangga Taman Nasional Jambi
Karhutla sudah terjadi di kawasan Gunung Tilu, Desa Girimukti, Kecamatan Kasokandel
Pembangunan kedua embung tersebut, dananya berasal dari CSR BUMD Kabupaten Kuningan.
KARHUTLA di wilayah Jawa Barat kembali terjadi sejak Sabtu (24/8) malam di tujuh lokasi. Api membakar lahan dan hutan di Kabupaten Bandung, Sumedang, Cirebon, dan Subang.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah luas lahan yang terbakar dari 1 Januari hingga 3 Agustus 2024 seluas 384,85 hektare
Ada pun total kerugian akibat kebakaran di Kabupaten Kuningan mencapai Rp17 miliar
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Hingga Rabu sore, kobaran api masih dalam proses pemadaman oleh masyarakat dan pihak terkait.
Sebanyak 300 petugas gabungan dikerahkan untuk memadamkan kobaran api sejak Rabu (4/9) lalu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved