Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Sosialisasi Terminalisasi Pelabuhan Panjang Ditenggat Satu Bulan

Eva Pardiana
01/7/2019 15:00
Sosialisasi Terminalisasi Pelabuhan Panjang Ditenggat Satu Bulan
PT Pelindo II Cabang Panjang (IPC Panjang) mulai mengimplementasikan terminalisasi pelabuhan hari ini, Senin (1/7).(MI/Eva Pardiana )

PT Pelindo II Cabang Panjang (IPC Panjang) mulai mengimplementasikan terminalisasi pelabuhan hari ini, Senin (1/7). General Manager IPC Panjang Drajat Sulistyo mengatakan terminalisasi mendesak untuk mewujudkan Panjang sebagai penyangga Pelabuhan Tanjung Priok.

"Terminalisasi ini artinya bagaimana pelabuhan mengoperasikan terminal secara de facto dan de jure sesuai standar. Endingnya peningkatan produktivitas. Kalau produktivitas meningkat, kepercayaan luar negeri juga semakin besar. Dengan begitu Palabuhan Panjang sebagai penyangga Pelabuhan Internasional Tanjung Priok tinggal selangkah lagi," katanya.

Menurut Drajat, terminalisasi bertujuan menertibkan semua yang beroperasi di pelabuhan, baik tenaga kerja, kendaraan (trucking), dan proses bongkar muat. Pada tahap awal, IPC Panjang telah meyiapkan segala fasilitas pendukung, di antaranya gerbang electronic (electronic gate) dan sistemnya.
 
"Kita tertibkan trucking-nya, harus laik oprasi dan administrasi. Semua kendaraan akan dilengkapi sticker, yang dapat sticker ini yang sudah lolos administrasi maupun teknis. Sementara yang belum kami beri waktu 30 hari ke depan untuk mengurusnya," ujar Drajat.

"Begitu juga dengan tenaga kerja bongkar muat akan dilengkapi pass card, begitu di tap data akan terekam di komputer sehingga pihak-pihak tidak berkepetingan tidak bisa masuk. Tujuannya mengantisipasi crowded (kepadatan) dan menurunkan tingkat kecelakaan. Tenaga kerja wajib pakai APD (Alat Pelindung Diri), kalau tidak pakai tidak boleh masuk," tambah Drajat.

Sebelum diluncurkan, sosialisasi terminalisasi telah dilakukan Selatan satu bulan lalu dibantu KSOP dan Organda. Proses adaptasi ditenggat satu bulan ke depan, sehingga diharapkan pada Agustus 2019 terminalisasi dapat diimplementasikan sepenuhnya.

"Kita sudah sebulan sosialisasi. Hari ini launching sekaligus sosialisasi di lapangan sambil memperbaiki sistem sampai 30 hari ke depan. Nantinya kami akan lebih proaktif ke instansi, semoga Agustus nanti bisa full operation," ujarnya.

Kepala Bidang Lala dan Kepelabuhanan KSOP Panjang M Syaiful menambahkan Pelabuhan Panjang memiliki standar operasional sesuai International Ship and Port Facility Security Code (ISPS Code). Pihaknya menerima laporan bulanan dari IPC Panjang sebagai dasar penilaian Key Performance Indicator (KPI).

"Terminalisasi ini jadi salah salah satu input positif penilaian laporan kinerja produktifitas pelabuhan. IPC Panjang melaporkan itu setiap bulan. Kita berharap terwujud sterilisasi, semua pekerja dan yang beroperasi di sini adalah orang-orang yang terdaftar," ujar Syaiful.

Pjs. Sekretaris Organda Pelabuhan Panjang Ahmadi Hasyim mengatakan sejak sosialisasi satu bulan lalu, dari sekitar 600 truk yang beroperasi di wilayah pelabuhan sudah 90% yang mendaftar untuk memperoleh izin operasi.

"Kami sudah membantu sosialisasi dari jauh-jauh hari. 90% sudah mendaftar, sebagaian besar dumb truk dan truk bak mati. Sisanya yang belum mendaftar truk-truk biasa. Kendalanya truk tidak laik dan tidak lengkap administrasinya,"

baca juga: DKI Siapkan Rp8 M untuk Huntara Korban Kebakaran Kampung Bandan

Pada kesempatan sama Plt. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi  Bambang Bambang Sumbogo menyebut Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memprioritaskan pengembangan pelabuhan. Sebab ke depan pelabuhan akan berfungsi sebagai titik pengembangan perekonomian Lampung.

"Yang jelas terminalisasi ini tidak ada maksud mempersulit, tapi biar tertib dan rapi, hasilnya efisiensi. Kami siap mendukung segala upaya IPC Panjang dalam meningkatkan kinerja pelabuhan," pungkas Bambang. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya