Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kereta Bandara Pangkas Waktu Tempuh Bandar Lampung-Raden Inten II

Eva Pardiana
30/6/2019 19:35
Kereta Bandara Pangkas Waktu Tempuh Bandar Lampung-Raden Inten II
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi(ANTARA FOTO/Indrianto Eko )

SELAIN pembahasan terkait revitalisasi Terminal Rajabasa dan pembangunan shortcut Tegineneng-Rajabasa, kedatangan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ke Lampung untuk merealisasikan pembangunan kereta bandara.

"Sudah dicetuskan idenya, saya minta dalam waktu satu tahun KAI bersama Pemda menyelesaikan pembebasan lahan beberapa tempat. Saya minta dibebaskan di depan bandara, karena akan jadi stasiun," ujar Menhub di Rumah Dinas Gubernur Mahan Agung, Bandar Lampung, Minggu (30/6).

Menurut Menhub, kereta bandara dapat memangkas waktu tempuh Bandar Lampung -Radin Inten II yang tadinya mencapai 1 jam menjadi cuma 20 menit.

"Kalau jadi ini cuma 20 menit, kalau naik mobil bisa 1 jam dari pusat kota. Paling tidak ini yang membuat Lampung diuntungkan, karena jaringannya sudah ada tinggal melakukan pengadaan," ujarnya.


Baca juga: Menhub Setujui Pembangunan Shortcut KA Tegineneng-Tarahan


Menhub mengatakan pembangunan kereta bandara dirasa perlu sebab Lampung mengemban amanah untuk mengembangkan Bandara Radin Inten II menjadi Bandara Internasional. Namun akibat kepadatan kendaraan, jarak tempuh dari pusat ekonomi ibukota provinsi ke bandara sejauh 19 kilometer bisa mencapai satu jam bahkan lebih.

"Padahal kita punya rel yg berhimpitan dengan Bandara. Kita gunakan rel itu untuk angkutan kereta bandara. Tahun 2020 akan ada rolling stock yang dibeli pemda bersama KAI. Tinggal pembesanan lahan, buat terminal, dan sebagainya," papar Menhub.

Ke depan, Menhub juga berencana mengembangkan kereta perkotaan yang akan menjadi moda transportasi utama, tidak hanya dalam kota, tapi juga untuk jarak jauh hingga ke Kotabumi, Baturaja dan Palembang.

"Kereta ini angkutan yang digunakan secara masif dan jalurnya sampai di tengah kota. Ini akan jadi angkutan masa depan, baik commuter maupun antar kota, ke depan penggunaan kendaraan pribadi harus dikurangi," katanya.

Untuk mengembangkan kereta perkotaan ini, Menhub berpesan kepada KAI Divre Tanjung Karang merawat aset-aset KA berupa rel dan jaringannya. Agar perencanaan dapat dilaksanakan jauh sebelum terjadi kepadatan. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya