Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
PROYEK jaringan gas (jargas) rumah tangga di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mangkrak sejak 2013. Bupati Blora, Djoko Nugroho, mendesak PT Pertamina Gas (Pertagas) untuk menyelesaikan proyek tersebut sebelum memulai pembangunan proyek yang sama.
Mangkraknya proyek jargas rumah tangga tersebut terungkap ketika Vice President Business Development PT Pertagas, Agung Indri, bersama pimpinan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) lakukan audiensi ke Bupati Blora, Djoko Nugroho, di kantornya. “Dari 4.000 jargas rumah tangga yang dibangun pada 2013 lalu, baru 600 jargas berjalan, sisanya tidak beroperasi dan mangkrak,” kata Djoko Nugroho.
Dengan masih mangkraknya jargas rumah tangga ini, lanjut Djoko, Pemkab Blora tidak ingin pembangunan jargas baru sebanyak 4.000 unit yang direncanakan dibangun pada 2020 dilanjutkan, sebelum menyelesaikan pekerjaan yang lama. “Saya malu kepada rakyat, yang lama saja tidak beroperasi kok mau buat yang baru,” ujarnya.
Selama ini, imbuh Djoko Nugroho, Blora selalu lebih awal ketika memberikan izin pertambangan migas, tetapi sangat minim keuntungan yang bisa diperoleh untuk mendukung pembangunan daerah. Djoko mengungkapkan, dengan melihat proyek 3.400 jargas rumah tangga yang terbengkalai di kawasan Central Processing Plan (CPP) Pusat Pengembangan Gas Jawa (PPGJ)
Blok Gundih di Kecamatan Kradenan, Kedungtuban dan Cepu, diharapkan segera diaktifkan terlebih dahulu sebelum memulai proyek yang sama lainnya. “Blora tidak mempunyai industri besar sehingga keberadaan gas ini dapat dimanfaatkan untuk menarik investor, sayang pada gilirannya kok malah mangkrak,” ucapnya lagi.
Group Head PT PGN Tbk Santiaji mengatakan bersama Pertagas akan segera memperbaiki jaringan gas rumah tangga yang sudah terpasang sejak 2013 itu sehingga dapat segera diaktifkan dan beroperasi.
“Permasalahan yang terjadi, ketika kami diserahi aset jaringan gas yang telah terpasang di sekitar CPP PPGJ Blok Gundih, tetapi ternyata sudah banyak yang rusak sehingga tidak dapat dialiri gas,” kata Santiaji. (AS/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved