Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Buron 4 Tahun, Dirut PT MAL Ditangkap

(RK/FB/N-1)
21/6/2019 01:20
Buron 4 Tahun, Dirut PT MAL Ditangkap
Ilustrasi(Thinkstock)

DIREKTUR Utama PT Mekar Alam Lestari (MAL), Suheri Terta, terpidana kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan sempat buron selama empat tahun terakhir, akhirnya dijebloskan ke Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru oleh Kejaksaan Negeri Pelalawan.

Suheri Terta, yang juga menjabat Legal Manager PT Dulta Palma yang merupakan induk grup perusahaan kelapa sawit terbesar di Riau itu, ditetapkan sebagai tersangka pada Mei lalu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam kasus suap alih fungsi lahan dengan terpidana mantan Gubernur Riau, Annas Maamun.

"Sudah dieksekusi pada 13 Mei lalu terpidana Suheri Terta. Kami antarkan ke Rutan Sialang Bungkuk untuk menjalani hukuman," kata Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Pelalawan, Agus Kurniawan, kemarin.

Dijelaskannya, eksekusi didasarkan atas putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) dalam perkara Karhutla 2009 yang ditetapkan pada 4 Maret 2015 dengan nomor 1266K/Pid.sus/2014. Terpidana Suheri Terta bersama Fahrudin Lubis selaku Manager Proyek PT MAL divonis masing-masing hukuman satu tahun penjara dan denda Rp100 juta.

Adapun terpidana Fahrudin Lubis masih dalam status buron dan hingga kini dalam pengejaran tim Kejari Pelalawan. Selain telah ditangkap dan dijebloskan ke Rutan Sialang Bungkuk, terpidana Suheri Terta sudah membayar hukuman denda sebesar Rp100 juta. Sejauh ini, Kejari Pelalawan juga melakukan koordinasi dengan KPK terkait dengan status tersangka terpidana tersebut dalam kasus korupsi suap alih fungsi lahan.

Sementara itu, hingga kemarin, karhutla yang terjadi di Desa Sinar Hading Gala, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terus meluas dan semakin meresahkan warga. Pasalnya, sudah lima hari kebakaran itu terjadi dan mulai mengancam perkebunan warga.

Dari pantauan di lokasi, kemarin, tampak api membakar habis lahan, dan terus meluas karena areal sekitarnya ditumbuhi ilalang gambut yang mudah terbakar. Seorang warga, Silvester Kelen, mengakui kebakaran lahan memang sering terjadi, tapi kali ini lebih parah, dan sulit dipadamkan. "Kebakaran kali ini meluas hingga ke lahan sebelah sana. Sekitar 10 hektare lebih yang sudah terbakar. Kami tidak tahu dari mana sumber apinya, tetapi daerah ini memang sering dijadikan lokasi untuk perburuan rusa," ujarnya. (RK/FB/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya