Orangtua Murid Keluhkan PPDB Zonasi Dengan Kuota Terbatas

PENERIMAAN Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi menimbulkan polemik di kalangan orangtua dan calon murid SMP di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Terbatasnya kuota dan prioritas wilayah menjadi keluhan para orang tua. Yuliana, warga Kota Larantuka mengeluhkan anaknya tidak bisa mendaftar di SMPN 1 Larantuka yang dekat dengan rumahnya. Alasanya terbatasnya kuota dan pendaftaran sudah ditutup menyebabkan anak Yuliana tidak bisa mendaftar di sekolah tersebut.

"Saya juga bingung kepana anak saya tidak bisa masuk ke sekolah ini. Padahal sistem zonasi memberikan kesempatan bagi rumah kami yang dekat dengan sekolah ini. Tapi pendaftaran sudah ditutup karena terbatasnya kuota. Percuma pakai zonasi," kata Yuliana, Kamis (20/6).

Terpisah, Kepala Sekolah SMP Negeri Satu Larantuka, Solirus Soda,  mengakui pendaftaran di sekolah ini masih manual dengan menggunakan sistem 3 jalur. Yaitu jalur zonasi, prestasi, dan mutasi orang tua.

"Kami masih menggunakan sistem manual dalam pendaftaran siswa di sekolah kami. Kami menggunakan tiga jalur pendaftaran. Namun prioritas kami pada jalur zonasi 90%, jalur prestasi 5% dan 5% untuk jalur mutasi orang tua," kata Solirus.

baca juga: Perusahaan Asing Ikut Andil Bersihkan Citarum

Lebih lanjut, Solirus pun menyampaikan permohonan maaf bagi para siswa baru yang tidak dapat diakomodir di sekolah ini, karena keterbatasanan sarana dan kuota siswa baru.

"Setiap tahun memang ada peningkatan jumlah pendaftar di sekolah ini. Namun kami mempunyai keterbatasan sarana dan prasarana. Sehingga kuota pendaftaran hanya terbatas untuk 352 siswa baru. Masing-masing ruangan hanya mampu menampung 52 anak," sambung Solirus.

Sejumlah orang tua pun mengaku kecewa dan berharap perhatian serius dari dinas pendidikan di daerah untuk memantau proses pendaftarn ini agar tidak menyulitkan warga. (OL-3)