Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Kecelakaan akibat Penumpang Serang Sopir

Lina Herlina
18/6/2019 07:45
Kecelakaan akibat Penumpang Serang Sopir
Petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan identifi kasi bus Safari yang mengalami kecelakaan di Tol Cipali.(ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

KAPOLDA Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi menyebut kecelakaan maut di Tol Cikopo-Palimanan Km 150.900 yang menewaskan 12 orang diduga disebabkan seorang penumpang menyerang sopir bus yang ditumpanginya. Polisi kini akan memeriksa kejiwaan penumpang tersebut.

Kecelakaan terjadi kemarin pukul 01.00 WIB saat bus Safari dengan nomor polisi H 1469 CB melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon. Tiba-tiba bus yang dikemudikan Roni Marttampubolon, 39, itu oleng dan bergerak ke jalur sebelahnya yakni jalur Cirebon menuju Jakarta. Bus lalu menabrak dua mobil dan sebuah truk. Selain 12 orang tewas, puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.

Seusai menjenguk sejumlah korban di RS Mitra Plumbon, Cirebon, Rudy mengutip saksi Winda, 49, yang menyebut sopir dan kondektur saat itu tengah menelepon bergantian.

"Ada orang yang lalu datang ke tempat sopir dan menyerang, seperti mau ambil alih. Setelah itu, saksi tidak tahu lagi karena terjadi kecelakaan," ungkap Rudy.

Dari keterangan saksi, penyerang sopir itu diketahui bernama Amsor, 29, warga Watubelah, Kabupaten Cirebon. Amsor bekerja sebagai satpam di sebuah apartemen di Jakarta dan berangkat dari Bekasi dengan tujuan Cirebon.

"Dia mengaku menyerang karena sopir dan kondektur mau membunuhnya. Cek urine sudah dilakukan, tapi hasilnya negatif. Dia berpotensi menjadi tersangka, tapi kami akan lebih dulu melakukan pemeriksaan kejiwaan," ungkap Rudy.

Amsor yang mengalami luka berat kini dirawat di unit HCU RS Mitra Plumbon dengan penjagaan ketat.

Sementara itu, dua korban kecelakaan tersebut, yaitu Heruman, 55, dan anak ketiganya, Reza Pahlevi, 22, kemarin telah dimakamkan di TPU Perwira, Bekasi Utara.

Anak pertama almarhum, Febri Dwi Prayogi, 27, mengatakan ayah dan adiknya berada di dalam mobil yang melaju ke arah Jakarta. Bersama empat kerabat lainnya, rombongan tersebut baru pulang berwisata ke Dieng, Jawa Tengah.

Kepala Perwakilan Jasa Raharja Bekasi, Rio Ulin, yang hadir di rumah duka menyerahkan santunan kecelakaan Rp100 juta kepada keluarga korban. Santunan yang sama juga diberikan kepada ahli waris dari sepuluh korban kecelakaan lainnya. (UL/JI/Gan/Fer/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik