Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
DIREKTORAT Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) mengantisipasi peredaran daging sapi oplosan jelang Lebaran. Dinas Pertanian diminta terus mengawasi pasar tradisional.
"Ditjen PKH telah menyampaikan surat edaran nomor 02.022/TU.020/FS/05/2019 tanggal 2 Mei 2019 kepada dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di seluruh provinsi/kabupaten/kota untuk meningkatkan pengawasan keamanan dan peredaran pangan asal hewan," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian, Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan, Jumat, 31 Mei 2019.
Ketut meminta produk hewan yang beredar telah terdaftar dan diakui otoritas berwenang setempat. Sehingga, praktik daging oplosan bisa diantisipasi.
Pemalsuan produk hewan biasanya terjadi di sepanjang rantai produksi. Kementan meningkatkan pengawasan agar praktik culas tak lagi terulang.
Kementan juga aktif menyelidiki setiap temuan di lapangan. Mereka bekerja sama dengan laboratorium kesmavet pusat dan daerah untuk menguji setiap temuan yang dianggap mencurigakan.
"Kami harap dengan adanya pasokan produk hewan ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) dalam jumlah yang cukup dan harga terjangkau, maka masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan tenang," kata Ketut.
Ditjen PKH melalui Petugas Pelayanan Informasi Pasar (PIP) terus memantau data harga di 158 kabupaten/kota. Terutama untuk komoditas sapi hidup, ayam ras, dan telur ayam ras, di tingkat produsen.
"Adapun harga tingkat konsumen diperoleh melalui koordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan," pungkasnya.(medcom/OL-9)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved