Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

NTT Ekspor Perdana Rumput Laut ke Argentina

Palce Amalo
29/5/2019 08:29
NTT Ekspor Perdana Rumput Laut ke Argentina
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat melepas ekspor perdana rumput laut ke Argentina di Pelabuhan Peti Kemas Tenau Kupang, Selasa (28/5).(Mi/Palce Amalo )

PROVINSI Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan ekspor perdana rumput laut ke Argentina, Selasa (28/5) sore. Ekspor perdana ini ditandai dengan diberangkatkan satu kontainer yang memuat 25 ton Alkali Treated Cottonii (ATC) Chips untuk bahan baku industri senilai Rp2,9 miliar.

Pelepasan ekspor perdana dilakukan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di Pelabuhan Peti Kemas Tenau Kupang. Rumput laut tersebut diangkut KM Meratus Labuan Bajo menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, kemudian dipindahkan ke Roterdam Bridge menuju Pelabuhan Perosa, Argentina.

"Ekspor rumput laut dari NTT hari ini bagi orang mungkin sederhana, tetapi bagi saya sebagai gubernur yang paham, bagaimana kita memberikan pelayanan yang terbaik bagi dunia," kata Laiskodat saat menyampaikan sambutan pada acara pelepasan ekspor rumput laut tersebut.

Bagi Laiskodat, adanya ekspor ini berarti NTT memberikan produk atau hasil karya kepada masyarakat di negara lain untuk menikmatinya. Dan  sesuai dengan standar di negara tujuan ekspor. Dia menegaskan, ekspor rumput laut akan terus berlanjut, tidak berhenti pada ekspor perdana. Pasalnya, tahun ini Pemprov NTT menyiapkan 8.800 orang di seluruh NTT yang akan dibekali benih dan tali untuk untuk menanam rumput laut.

"Tahun depan kita akan panen rumput laut lebih besar," ujarnya.

Laiskodat menambahkan pada Agustus 2019, akan diakukan ekspor rumput laut ke Jerman, dan tahun ini dijadwalkan akan dilakukan ekspor tepung kelor ke Jepang.

"Di Jepang, kebutuhan tepung kelor setia dua minggu sebanyak 40 ton," tambahnya.

NTT juga bakal mengekspor tuna ke sejumlah negara menggunakan angkutan udara, dan swasembada garam dalam waktu dekat. Untuk memenuhi kebutuhan
garam nasional, menurut gubernur Laiskodat paling lambat 2025. Sumbangan garam dari NTT ke nasional akan mencapai 1,5 juta metrik ton.

Chief Executive Officer PT Rote Karaginan Nusantara, Haris Sanstra Lino mengatakan rumput laut yang diekspor tersebut jenis Euchema cottonii, dibeli dari petani di Kabupaten Rote Ndao, Kupang, dan Sabu Raijua.

baca juga: PP Muhammadiyah Siapkan Bantuan Hukum untuk Mustafa Nahrawardaya

"Rumput laut ini sudah dihaluskan dalam bentuk chips untuk bahan baku industri," ujarnya.

Perusahaan tersebut membeli rumput laut dari masyarakat seharga Rp22.000 per kilogram, kemudian diolah di pabrik di Tablolong, Kecamatan Kupang Barat menjadi chips.

"Kami pasarkan rumput laut dengan harga antara US$8-10 per kilogram," ujarnya. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya