Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Dirut BOP Labuan Bajo Dinonatifkan, Menpar Diapresiasi

Gaudensius Suhardi
17/5/2019 09:30
Dirut BOP Labuan Bajo Dinonatifkan, Menpar Diapresiasi
Direktur Promosi Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu(Istimewa)

MENTERI Pariwisata Arief Yahya diapresiasi karena telah menonaktifkan Shana Fatina selaku Dirut Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo.

Shana Fatina sudah ditarik ke Jakarta dan dinonaktifkan sementara waktu sambil menunggu hasil evaluasi tim yang dikirim Kemenpar ke Labuan Bajo. Selama masa nonaktif itu akan ditunjuk pejabat sementara dirut BOP Labuan Bajo.

Kepastian Shana dinonaktifkan itu disampaikan Direktur Promosi Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu di Jakarta, Kamis (16/5) malam, dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan Kelompok Peduli Pariwisata Manggarai Lintas Profesi.

Shana dinonaktifkan terkait kontroversi wacana wisata halal. Wacana itu disosialisasikan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diinisiasi Dinas Pariwisata Manggarai Barat dengan fasilitasi Kemenpar dan BOP Labuan Bajo, pada 30 April.

Penolakan atas wacana wisata halal antara lain datang dari Keuskupan Ruteng. Menurut Keuskupan Ruteng, pariwisata mesti berbasis pada budaya dan tradisi lokal, serta selaras dengan kelestarian alam dan keutuhan ciptaan (ekologi). Pariwisata kultural-ekologis inilah yang meneguhkan kebangsaan Indonesia dan memikat wisatawan dari seluruh Nusantara dan mancanegara.

Baca juga: Pemprov NTT Tolak Wisata Halal di Wilayahnya

Merespon penolakan dan keresahan masyarakat Manggarai, Menpar Arief Yahya bertindak cepat dengan membentuk dua tim. Ada tim koordinasi lapangan yang melakukan komunikasi dengan Pemkab Manggarai Barat, BOP Labuan Bajo, tokoh agama dan budaya. Ada pula tim khusus untuk mengevaluasi kinerja BOP Labuan Bajo.

Selama tim evaluasi bekerja, menurut Vinsen, Shana Fatina dinonaktifkan sementara dan ditarik ke Jakarta. Shana dilantik menjadi Dirut BOP Labuan Bajo pada 15 Januari 2019.

“Kami sangat apresiatif terhadap langkah dan tindakan responsif yang konkret dari Menteri Pariwisata yang telah menarik ke Jakarta dan menonatifkan Dirut BOP untuk sementara waktu sambil menunggu hasil evaluasi tim kinerja dan tim lapangan serta dimintai keterangan dan kalarifikasi atas peristiwa yang terjadi,” kata Flory Nggangur, ketua kelompok diskusi.

Hasil kajian kelompok diskusi, kata Flory, keberadaan BOP Labuan Bajo dibutuhkan masyarakat. Karena itu, kata dia, Kemenpar hendaknya segera mengakomodasi aspirasi masyarakat setempat untuk percepatan pembangunan pariwisata di Labuan Bajo dan Flores dalam rangka membantu kinerja BOP khususnya terkait pembangunan infrastruktur dasar yang dibutuhkan di destinasi wisata Labuan Bajo dan Flores serta pengembangam SDM setempat.

Flory berharap, pembangunan pariwisata di Labuan Bajo melibatkan partisipasi masyarakat lokal.

Pada saat direksi BOP dilantik, Menpar Arief Yahya menjelaskan  melalui pembentukan BOP Labuan Bajo, ditargetkan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 500 ribu orang pada 2019. Untuk meningkatkan jumlah wistawan ke daerah tersebut, dibutuhkan kelengkapan 3A (Aksesibilitas, Amenitas, dan Atraksi).

Menurut Flory, selama lima bulan sejak dilantik, BOP Labuan Bajo belum bekerja maksimal sesuai tugas dan fungsi yang diatur dalam Perpres Nomor 32 Tahun 2018. Pembentukan BOP, kata dia, bertujuan mempercepat pengembangan dan pembangunan kawasan pariwisata Labuan Bajo Flores. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya