Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
RATUSAN warga dari sejumlah daerah di Solo, Jawa Tengah, terlihat antusias untuk menukarkan uang baru yang disediakan Bank Indonesia di Stasiun Solo Balapan, kemarin. Sejak pagi, mereka sudah menunggu di halaman stasiun kereta terbesar di Solo untuk mendapatkan uang receh baru. Uang tersebut diberikan ketika Idul Fitri saat sanak keluarga, khususnya yang masih kecil datang berkunjung.
Begitu mobil kas keliling BI Solo terlihat, mereka langsung merapat. Mereka yang sejak pagi di depan, langsung merangsek. Antrian panjang mengular. Dalam tempo 2 jam, uang baru sebanyak Rp300 juta yang disediakan BI habis.
Warga yang hendak menukarkan uang pecahan Rp2.000 sampai Rp50 ribu dibatasi maksimal Rp4 juta/orang. Namun yang terjadi, yang menukar sebagian besar di bawah Rp4 juta. Seusai menukar, mereka mencelupkan jarinya ke tinta yang disediakan, sebagai tanda sudah menukarkan uangnya. Mereka tidak bisa lagi menukarkan uangnya, KTP mereka pun diperiksa petugas.
BI Solo tidak hanya melayani penukaran di Stasiun Solo Balapan, tetapi juga secara bergilir menggunakan mobil kas keliling ke Stasiun Purwosari, Terminal Tirtonadi, Bandara Adi Soemarmo.
"Stasiun, terminal, dan bandara menjadi pilihan untuk tempat penukaran uang baru karena merupakan tempat para pemudik pulang, selain pusat keramain," ujar Kepala Unit Pengelolaan Uang Rupiah kantor perwakilan BI Solo, Heru Prasetyo.
Selain itu, BI juga memilih pasar tradisional sebagai lokasi penukaran uang. Dari catatan tahun lalu, setiap penyelenggaraan penukaran uang receh baru oleh BI, langsung diserbu masyarakat.
Heru menambahkan, dengan tingginya animo penukar di Stasiun Solo Balapan, tidak menutup kemungkinan BI menambah jumlah uang baru di mobil kas keliling untuk penukaran selanjutnya.
"Kita lihat nanti perkembangannya, bagaimana animo masyarkat, kalau banyak tidak menutup kemungkinan kita tambah uang baru di mobil kas keliling," imbuh dia.
Selain di mobil kas keliling Bank Indonesia, di hari pertama penukaran uang baru untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran juga dilayani di sekitar 150 titik. Untuk penukaran di berbagai tempat di Solo Raya itu, BI bekerja sama dengan 98 bank umum, 30 BPR, delapan BPRS, 10 pegadaian, dan empat kantor pos.
Dengan kemudahan dan banyaknya tempat penukaran uang baru, Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Bakti Artanta, meminta warga tidak menukar uang baru di pinggir jalan, tapi di tempat resmi yang ditunjuk BI.
Bakti yang juga Ketua Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi itu menegaskan, penukaran uang di pinggir jalan rawan tindak kejahatan dan penipuan.
Penukaran uang baru yang dimulai 13 Mei akan dilayani hingga 29 Mei tiap hari kerja. Namun, saat penukaran bersama di Benteng Vastenburg Solo selama tiga hari, 27 hingga 29 Mei, penukaran di bank umum, BPR, BPRS, pegadaian, dan kantor pos dihentikan. (Widjajadi/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved