Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Baru Tiga Pekan Beroperasi TPA Regional Didemo Warga

DY/N-2
07/5/2019 23:30
Baru Tiga Pekan Beroperasi TPA Regional Didemo Warga
TPA Banjarbakula(Ist)

SELAMA tiga pekan beroperasi, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Banjarbakula milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) di Kota Banjarbaru kerap diprotes warga. Selain masih menghadapi sengketa ganti rugi lahan, distribusi sampah dari lima kabupaten/kota memicu aksi protes.

Untuk mengatasi masalah itu, kemarin, Dinas Lingkungan Hidup Kalsel menggelar rapat koordinasi bersama instansi terkait kabupaten/kota. “TPA regional sebenarnya sudah beroperasi dan menerima kiriman sampah dari wilayah yang masuk Banjarbakula, tetapi muncul protes warga kemarin,” tutur Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel Ikhlas Indar.

Dari informasi yang dihimpun, warga menolak masuknya sampah dari dae-rah lain kecuali Kota Banjarbaru sebab membuat jalan menjadi rusak dan lingkung-an kotor. “Kita masih mencari format agar distribusi sampah tersebut tidak mengganggu warga dan merusak lingkungan sekitar,” ujar Ikhlas.

TPA Regional Banjarbakula merupakan TPA induk yang menampung sampah dari lima kabupaten/kota, yaitu Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Batola, dan Tanah Laut. Daerah tersebut menjadi bagian program strategis pembangunan kawasan metropolitan di Kalsel yang disingkat Banjarbakula. TPA Regional Banjarbakula dibangun di atas lahan seluas 30 hektare di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kalsel, Bijuri, beberapa waktu lalu, mengakui masih adanya kendala sengketa lahan TPA dengan masyarakat. Namun, secara umum masalah pembebasan tanah sudah selesai dan beberapa kasus diselesaikan lewat konsinyasi di pengadilan. TPA Regional Banjarbakula dibangun untuk mengantisipasi minimnya lahan pembuangan sampah.

Hasil penelitian mengungkapkan penduduk Banjarmasin pada 2019 diasumsikan sebanyak 749.536 jiwa dengan produksi sampah 357 ton per hari. Warga Kabupaten Banjar diasumsikan sebanyak 596.406 jiwa dengan timbun-an sampah 298 ton per hari. Banjarbaru diasumsikan sebanyak 270.280 jiwa dengan produksi sampah 135 ton per hari.

Penduduk Tanah Laut diasumsikan sebanyak 350.273 jiwa dengan produksi sampah 175 ton per hari. Lalu, penduduk Barito diasumsikan 296.590 jiwa dengan timbunan sampah 148 ton per hari. Total sampah dihasilkan dari lima daerah itu 1.113 ton per hari atau 406.245 ton setahun. (DY/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya