Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
REKAPITULASI penghitungan suara di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang selesai, kemarin, membuat sejarah bagi Partai NasDem. Dari hasil rekapitulasi DPRD Kabupaten, partai NasDem berhasil mendapatkan lima kursi di tiap-tiap dapil. Padahal, pada Pemilu 2014, partai besutan Surya Paloh ini hanya mendapatkan dua kursi di DPRD setempat.
Ketua DPD NasDem Kabupaten Banyuwangi Supriadi mengatakan dengan keberhasilan meningkatkan suara di wilayahnya berarti perjuangan baru saja dimulai sebab mempertahankan pasti jauh lebih sulit daripada memperolehnya.
"Dengan berhasilnya perjuangan kader- kader yang terpilih di tiap-tiap dapil, kader NasDem harus menjadi agen perubahan. Ini tantangan yang berat," ujar Supriyadi seusai menyaksikan rekapitulasi di Hotel Mirah yang berahir pada pukul 22.30 WIB.
Untuk perolehan suara pilpres, Ketua KPU Banyuwangi Samsul Arifin menyebutkan, pasangan capres nomor urut 01 unggul dengan perolehan suara sebanyak 711.117 dan paslon no urut 2 memperoleh suara sebanyak 273.543. Kedua saksi paslon menerima hasil rekapitulasi tersebut.
Sebaliknya, suara partai NasDem di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada pemilu kali ini tidak satu pun wakil meraih kursi di DPRD Grobogan.
Jika pada Pemilu 2014 Partai NasDem berhasil menempatkan empat wakil di DPRD Grobogan, pada Pemilu 2019 ini tidak satu pun wakil yang dapat memperoleh kursi di lima dapil daerah tersebut. Dari pleno rekapitulasi secara keseluruhan NasDem di Grobogan mengantongi 24.398 suara atau satu tingkat diatas Partai Berkarya dengan 22.262 suara.
Molor
Pelaksanaan pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2019 tingkat KPU Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, molor.
Semestinya, sesuai agenda pleno dijadwalkan selesai Sabtu (4/5). Namun, hingga kemarin belum kunjung kelar.
Komisioner KPU Kabupaten Cianjur, Rustiman, mengatakan terdapat beberapa hal yang menyebabkan pleno molor. Di antaranya elemen data statistik pemilih yang harus diperbaiki serta hal teknis lainnya.
"Misalnya soal pergantian saksi. Padahal dari awal sudah disepakati. Jadi, saksi banyak yang diganti dengan yang baru sehingga kurang paham," ujar Rustiman, kemarin.
Hingga kemarin petang, rekapitulasi sudah diselesaikan sebanyak 24 kecamatan. Masih terdapat 8 kecamatan lagi yang belum menyelesaikan, yakni Cilaku, Cianjur, Takokak, Pacet, Sukaresmi, Cugenang, Cipanas, dan Cikalongkulon.
"Waktu yang banyak tersita juga soal berbagai penyampaian di luar persoalan perolehan suara dan angka. Padahal, perolehan suara dan angka merupakan hal substantif dalam rekapitulasi. Makanya, waktu yang diperkirakan bisa selesai Sabtu, ternyata tidak," ujar dia kesal.
Rustiman belum bisa menjamin hari ini (kemarin) pleno yang tinggal tersisa 8 kecamatan bisa selesai. Pasalnya, kondisi pleno tergantung dinamika yang terjadi di dalam forum.
Sementara itu, rekapitulasi di Tasikmalaya, Jabar, berjalan lancar. Di KPU Kupang, NTT, yang semula berjalan panas akhirnya bisa diselesaikan dengan damai. Begitu juga di Pangkalpinang, Babel, dan Klaten, Jateng. (BB/PO/RF/AD/AS/WJ/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved