Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Bencana Banjir Terus Berlanjut

Lina Herlina
30/4/2019 04:00
Bencana Banjir Terus Berlanjut
Banjir di Sulsel(MI/Lina Herlina )

CURAH hujan yang masih tinggi di beberapa daerah di Tanah Air menyebabkan banjir dan dampak lainnya. Ratusan rumah rusak dan beberapa warga mengungsi.

Hujan yang mengguyur bebe-rapa wilayah di tiga kabupaten di Sulawesi Selatan yaitu Enrekang, Toraja, dan Luwu Utara mengakibatkan banjir di wilayah tersebut. Kepala Badan PBD Sulsel Syamsibar menyebut puncak banjir terjadi pukul 04.00 Wita dini hari. Laporan terakhir BPBD di tiga daerah, upaya evakuasi warga terus dilakukan.

Di Enrekang, banjir terjadi di dua kecamatan, yaitu Enrekang dan Cendana. Hampir seluruh Kota Enrekang terendam akibat meluapnya Sungai Saddang dan Mata Allo akibat hujan yang tidak kunjung reda. Sebanyak 50 ekor sapi milik warga terbawa arus air yang deras, selain juga menggenangi permukiman warga, area perkantoran dan fasilitas publik lainnya.

Di Tana Toraja banjir menutup ruas Jalan Poros Kecamatan Makale-Kecamatan Sangngalla’ mengakibatkan akses jalan lumpuh. Akibat meluapnya Sungai Sa’dan, Sungai Pa’tau itu sedikitnya 100 KK terdampak banjir dan ternak juga banyak yang hanyut.

Dari Kabupaten Luwu Utara, sebanyak 2.087 warga terdampak banjir di Kecamatan Baebunta, akibat jebolnya tanggul Sungai Kanjiro. “Curah hujan tinggi jadi faktor penyebab jebolnya tanggul,” seru Kepala BPBD Luwu Utara, Alauddin.

Hujan disertai angin juga terjadi di Kabupaten Sigi, Sulteng, yang menyebabkan ratusan rumah warga di Kecamatan Dolo Selatan rusak parah. Hujan yang turun pada Minggu (28/4) malam itu juga menenggelamkan rumah-rumah warga, akibat meluapnya Sungai Bangga. Sekitar 500 rumah warga di beberapa desa terdampak banjir rusak parah dan ratusan rumah warga yang tenggelam lumpur.

Hujan deras di Tasikmalaya, Jabar juga menyebabkan tanah longsor dan menutup jalan utama penghubung antara Kecamatan Karangjaya dan Cineam. Ada tujuh titik lokasi tidak bisa dilalui kendaraan karena panjang longsoran mulai 5 hingga 50 meter.

“Hujan deras menyebabkan tebing setinggi 30 meter longsor dan menutup badan jalan uta­ma, penghubung antarwilayah di Desa Karanglayung, Kecamat­an Karangjaya dan Kecamatan Cineam,” kata Kasi Kedaruratan BPBD Tasikmalaya, Dede Sudrajat, kemarin.

Dari Bojonegoro, luapan Kali Ingas mengenangi Desa Samberan Kecamatan Kanor, pada Senin (29/4). Akibat luapan anak sungai Bengawan Solo itu jalan dan areal pertanian di wilayah setempat tergenang.

Banjir juga merendam sejumlah desa dan melumpuhkan arus lalu lintas jalur pantura di Kabupaten/Kota Pasuruan Jatim sejak Minggu (28/4). Air Sungai Welang meluap menggenangi jalan raya sampai sekarang,” tegas Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Pasuruan Kota, Inspektur Satu Polisi Ahmad Jayadi,

Tanah bergerak
Bencana lainnya juga menjadi perhatian Pemkab Sukabumi, Jawa Barat, dengan meminta bantuan tim dari Badan Geologi untuk mengkaji lokasi pergerakan tanah di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung. Tanah bergerak di kampung itu mengakibatkan 69 unit rumah rusak berat dan sedang serta mengancam 40 unit rumah warga lainnya.

“Kami sudah meminta bantuan agar tim dari Badan Geologi mengkaji dan mencermati di lokasi bencana,” kata Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, kemarin.

Kondisi tanah di sana ambles dengan kedalaman bervariasi. Untuk diketahui, pergerakan tanah di Desa Kertaangsana terjadi di RW 09 meliputi RT 01, 02, dan 03. Dari sebanyak 109 unit bangunan rumah, sebanyak 12 unit rumah rusak berat, 57 unit rumah rusak sedang, dan 40 unit rumah dalam kondisi terancam.(Mit/AD/YK/BN/MS/BB/RF/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya