Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
KETUA Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen, mengimbau seluruh Pendekar Pagar Nusa agar tetap solid dan satu komando dalam menjaga kiai, bangsa, dan negara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pria yang akrab disapa Gus Nabil juga mengingatkan untuk tidak main-main dengan demokrasi dan NKRI kecuali mau berhadapan dengan Pagar Nusa. Hal tersebut diungkapkan Gus Nabil dalam Hari Lahir NU dan Latihan Gabungan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Sukoharjo, Lapangan Krida Wijaya, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (28/4).
Di bawah terik matahari menyengat, Gus Nabil menjelaskan, akhir-akhir ini banyak sekali fenomena mempermainkan demokrasi, provokasi dan ajakan untuk terpecah belah antarsesama diumbar di media sosial.
Sebagai wadah para pendekar yang diasuh para kiai, Pagar Nusa harus tetap konsisten membela Tanah Air dan ulama apa pun kondisinya.
"Banyak orang bilang, kelompok yang disinyalir radikal lebih solid ketimbang NU. Kita (Pagar Nusa) harus merapatkan barisan, menjaga soliditas, mengupgrade militansi dan bergerak lebih taktis dalam rangka membentengi bangsa dan negara dari segala bentuk ancaman yang ada. Siapapun yang bermain-main dengan demokrasi dan NKRI akan berhadapan langsung dengan pendekar Pagar Nusa," tegas Gus Nabil di tengah-tengah ribuan pendekar Pagar Nusa melalu keterangan tertulis yang diterima Minggu.
Baca juga: Korban Tabrak Lari Tewas di Jalur Denpasar-Singaraja
Tak hanya itu, Gus Nabil juga mengingatkan para pendekar untuk terus berkhidmat dengan cinta kasih serta akhlakul karimah kepada negara dan NU. Menurutnya, dengan keikhlasan dan kesungguhan berkhidmat, barokah para kiai bercucuran menemani aktivitas sehari-hari.
Menurut Gus Nabil, pendekar Pagar Nusa tidak pernah diajari kekerasan. Pendekar Pagar Nusa harus selalu mempergunakan kekuatannya selaras dengan akal dan hati nuraninya, agar selalu toleran dan ringan tangan dalam membantu serta melindungi tanpa membeda-bedakan.
Ia menegaskan agar Pendekar Pagar Nusa tidak ugal-ugalan, anarkis dan tetap sowan kepada para kiai.
"NU dan Pagar Nusa besar bukan karena kita. Sebaliknya, kita semua besar dan berkembang karena berada di NU dan Pagar Nusa. Tetap rendah hati, jangan pernah merasa kitalah yang membesarkan NU, tapi merasalah NU yang membesarkan kita," tegas Gus Nabil. (RO/OL-1)
Bukan sekadar peringatan sejarah, Asyura 2025 serukan solidaritas bagi Palestina dan janji setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jaga NKRI! Temukan tantangan persatuan & strategi memperkuatnya. Artikel ini wajib dibaca untuk Indonesia yang solid!
Pada eklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jamaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mantan narapidana teroris dan pengikut kelompok Jamaah Islamiyah (JI) wilayah Sulawesi menyatakan membubarkan diri dan kembali bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
PERAN aktif generasi muda dalam proses pembangunan harus terus ditingkatkan dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan yang kita miliki.
Inche Abdoel Moeis adalah pejuang nasionalis tanpa pamrih, yang berjuang dari Kalimantan Timur dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved