Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
JUMLAH pengangguran di Kota Sukabumi, Jawa Barat, relatif masih cukup tinggi, mencapai kisaran 13% dari total jumlah angkatan kerja sekitar 10 ribu orang.
“Kita sekarang (tingkat pengangguran) sampai 13%. Cukup tinggi juga. Jika dibanding dengan tahun lalu, agak naik,” kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan seusai membuka Job Fair 2019 di Lapangan Merdeka, kemarin.
Dari data Dinas Ketenaga-kerjaan Kota Sukabumi, jumlah pencari kerja tahun ini di kota itu per April 2019 sebanyak 1.500 orang lebih. Adapun tahun lalu selama Januari-Desember mencapai lebih dari 7.000 orang.
“Setahun itu target kita 5.000 tenaga kerja. Tahun ini kita berharap dari perekrutan ini (bursa kerja) ada sekitar 2.000. Mudah-mudahan tercapai, baik online-nya maupun offline-nya,” harap Fahmi.
Bursa kerja yang merupakan agenda tahunan Pemkot Sukabumi melalui Dinas Ketenagakerjaan, lanjut Fahmi, bertujuan menyerap tenaga kerja. Pemkot Sukabumi pun terus berkomitmen menyerap tenaga kerja.
Antusiasme para pencari kerja mengikuti Job Fair cukup tinggi. Tahun lalu saja jumlah pendaftar mencapai lebih dari 7.000. Dari jumlah tersebut, yang direkrut para perusahaan sekitar 2.000 orang.
Selain membuka bursa kerja sebagai rekrutmen cara konvensional, jelas Fahmi, pihaknya juga berupaya memperkuat keberadaan lembaga pendidikan dan keterampilan (LPK) untuk meningkatkan kemampuan SDM, termasuk memaksimalkan program Sukabumi Kelurahan Enterpreneur Center (Sukabumi Kece).
“Sukabumi Kece sudah berjalan. Tahun lalu sudah diluncurkan. Tahun ini beberapa kelurahan sedang dilakukan pembinaan,” ujarnya.
Plt Kepala Dinas Ketenaga-kerjaan Kota Sukabumi, Iyan Damayanti, menambahkan Job Fair 2019 digelar selama dua hari, Senin (22/4) dan Selasa (23/4). Pada kegiatan itu terdapat 6.500 lowongan pekerjaan dari 30 perusahaan.
“Mudah-mudahan seperti tahun lalu, bisa terserap 2.000 lebih pencari kerja. Dari sebanyak 30 perusahaan itu, kebanyakan bergerak di bidang finance, kesehatan, farmasi, kapal pesiar, dan lainnya,” terang Iyan.
Pendaftaran bagi pencari kerja dilakukan secara online dan offline. Hingga Minggu (21/4), jumlah pendaftaran melalui online lebih dari 2.200 orang.
“Mereka yang daftar online, untuk wawancaranya akan dipanggil pihak perusahaan. Yang daftar offline datang langsung ke sini dan langsung wawancara,” tandas Iyan. (BB/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved